Selain itu, kelas-kelas juga akan dipisahkan sesuai gender, "Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan belajar bersama," katnaya.
"Kami tidak akan mengizinkan pendidikan bersama."
Selain itu, Haqqani memaparkan, mata pelajaran yang akan diajarkan juga akan ditinjau ulang. Meski tidak merinci, Haqqani ingin lulusan universitas Afghanistan harus bisa bersaing dengan lulusan universitas di seluruh dunia.
Namun, Taliban yang menganut interpretasi Islam yang ketat, melarang musik dan seni selama masa kekuasaan mereka sebelumnya.
Meski begitu, kali ini televisi tetap ada dan saluran berita masih menampilkan presenter wanita.
Dalam sebuah wawancara di TOLO News Afghanistan yang populer, juru bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi mengatakan pekan lalu bahwa perempuan harus melahirkan dan membesarkan anak.
Sementara Taliban tidak mengesampingkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan, juru bicara itu mengatakan "tidak perlu perempuan berada di Kabinet".***