Taliban: Kampus-kampus di Afghanistan Akan Dipisah Berdasarkan Gender dan Perempuan Harus Berpakaian Islami

- 13 September 2021, 14:23 WIB
Taliban mengumumkan kampus-kampus di Afghanistan akan dipisah berdasarkan gender.
Taliban mengumumkan kampus-kampus di Afghanistan akan dipisah berdasarkan gender. /Reuters

PR BEKASI - Taliban mengumumkan pada Minggu, 12 September 2021 kemarin bahwa kampus-kampus di Afghanistan akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.

Selain itu, Taliban juga mewajibkan mahasiswi harus patuh dengan aturan berpakaian Islami Islami yang ketat.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Taliban yang baru saja diangkat, Abdul Baqi Haqqani sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News, Senin, 13 September 2021, pengumuman itu muncul setelah Taliban membentuk pemerintahannya.

Baca Juga: Taliban Buat Aturan Baru untuk Mahasiswi Afghanistan, Mulai dari Pakaian Wajib hingga Proses Belajar

Haqqani mengatakan Taliban tidak ingin memutar waktu kembali seperti 20 tahun yang lalu.

"Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini," katanya.

Namun, Haqqani menegaskan bahwa perempuan akan menghadapi batasan yang sangat ketat, termasuk aturan berpakaian.

Haqqani mengatakan, perempuan wajib memakai jilbab, namun dirinya belum menentukan apakah wajib juga bagi perempuan untuk memakai cadar.

Baca Juga: Dekati Taliban, China Bersiap Garap Tambang Kaya Tembaga di Afghanistan

Selain itu, kelas-kelas juga akan dipisahkan sesuai gender, "Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan belajar bersama," katnaya.

"Kami tidak akan mengizinkan pendidikan bersama."

Selain itu, Haqqani memaparkan, mata pelajaran yang akan diajarkan juga akan ditinjau ulang. Meski tidak merinci, Haqqani ingin lulusan universitas Afghanistan harus bisa bersaing dengan lulusan universitas di seluruh dunia.

Baca Juga: Tuding Pakistan Sponsori Pembentukan Kelompok Teroris Taliban, Diplomat Kanada: Mereka Hanya Mesin Militer

Namun, Taliban yang menganut interpretasi Islam yang ketat, melarang musik dan seni selama masa kekuasaan mereka sebelumnya.

Meski begitu, kali ini televisi tetap ada dan saluran berita masih menampilkan presenter wanita.

Dalam sebuah wawancara di TOLO News Afghanistan yang populer, juru bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi mengatakan pekan lalu bahwa perempuan harus melahirkan dan membesarkan anak.

Sementara Taliban tidak mengesampingkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan, juru bicara itu mengatakan "tidak perlu perempuan berada di Kabinet".***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x