Taliban Umumkan Sekolah Kembali Dibuka, Hanya untuk Murid Laki-laki

- 18 September 2021, 08:43 WIB
 Taliban buka kembali sekolah namun hanya untuk murid laki-laki.
Taliban buka kembali sekolah namun hanya untuk murid laki-laki. /Reuters

 

PR BEKASI – Lebih dari satu bulan sejak penguasaan ibukota Kabul oleh Taliban, hampir semua sekolah-sekolah di Afghanistan masih tutup.

Sejalan dengan upaya membuka kembali kegiatan ekonomi dan mengembalikan kehidupan masyarakat, Taliban mengumumkan pembukaan kembali.

Sekolah dasar dan menengah pertama swasta, seperti halnya sekolah agama negeri, akan kembali beroperasi mulai Sabtu, 18 September 2021.

Namun pengumuman Kementerian Pendidikan di bawah Taliban hanya menyebutkan murid lelaki yang harus kembali ke sekolah.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Bekerja, Eks Pegawai Kementerian Perempuan Afghanistan: Tolong!

Sementara murid perempuan tidak disebutkan sama sekali.

“Seluruh guru dan murid laki-laki harus hadir di sekolah,” demikian pernyataan dalam pengumuman tersebut.

Padahal saat mengumumkan pemerintahan sementara, Taliban menegaskan tidak akan mengulang kebijakan ketika berkuasa pada 1996-2001, yang melarang perempuan bersekolah.

Pemerintah Taliban yang sekarang akan membolehkan perempuan bersekolah, dengan kelas terpisah dari murid laki-laki.

Baca Juga: Taliban Hapus Kementerian Perempuan Afghanistan, Diganti Kementerian Kebajikan dan Keburukan

Meski Taliban tidak memerintahkan penutupan sekolah setelah mereka berkuasa kembali, situasi keamanan menunjukkan tidak mungkin bagi perempuan untuk beraktivitas.

Hal itu terlihat dari pengumuman pembukaan kembali sekolah yang tidak menyebutkan murid perempuan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari beberapa sumber pada Sabtu, 18 September 2021, secara terpisah pada Jumat ini, pemerintah Taliban mengumumkan pembubaran Kementerian Urusan Perempuan.

Kementerian itu digantikan dengan departemen yang mengurus doktrin penegakan keagamaan yang ketat.

Baca Juga: Taliban Larang Murid Perempuan SMP-SMA Afghanistan Kembali Sekolah, Ingkar Janji?

Para karyawan perempuan kementerian itu pun berunjuk rasa memprotes keputusan yang membuat mereka kehilangan pekerjaan.

Sejumlah unggahan di Twitter menunjukkan unjuk rasa dilakukan di luar kantor kementerian yang ditutup.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera Asia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x