Kota di China Minta Penduduknya Diam di Rumah, Festival Musim Gugur Terancam Sepi Pengunjung

- 19 September 2021, 08:29 WIB
Kota Xiamen di China Tenggara meminta warganya tetap di rumah karena kenaikan kasus covid-19 meski ada Festival Pertengahan Musim Gugur.
Kota Xiamen di China Tenggara meminta warganya tetap di rumah karena kenaikan kasus covid-19 meski ada Festival Pertengahan Musim Gugur. /REUTERS/Aly Song/REUTERS

PR BEKASI - Xiamen, kota di China Tenggara, kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Pemerintah kota pada Sabtu, 17 September 2021 meminta seluruh warganya untuk berdiam diri di rumah.

Selain meminta warganya untuk diam di rumah, pemerintah kota Xiamen juga meminta menutup berbagai tempat mengingat Xiamen menjadi hotspot terbaru penyebaran Covid-19 di China selama musim perjalanan liburan.

Baca Juga: Kapal China dan AS Mondar-mandir di Laut Natuna Utara, TNI AL Kerahkan 5 Kapal untuk Tingkatkan Pengawasan 

Pemerintah Xiamen, dalam serangkaian pemberitahuan, mengatakan kepada penduduk untuk tidak meninggalkan rumah jika tidak perlu.

Mereka juga meminta untuk menutup taman, termasuk destinasi wisata dan tempat olahraga, dan menghentikan kegiatan yang mengundang kerumunan termasuk tur, pameran serta pertunjukan.

Langkah-langkah ini telah dilakukan sejak hari pertama liburan Festival Pertengahan Musim Gugur empat hari atau disebut juga Festival Bulan yang akan mencapai puncaknya pada Selasa 21 September 2021 nanti.

Festival Pertengahan Musim Gugur adalah satu festival terpeting di China sekaligus menjadi musim perjalanan puncak di seluruh negeri itu.

Baca Juga: Khawatir China Gunakan Bom Covid-19 Saat Perang Pecah, Taiwan Adakan Latihan Biowarfare 

Xiamen, kota indah di China ini berpenduduk 5 juta, merupakan salah satu dari empat kota di provinsi Fujian, yang menjadi hotspot virus corona terbaru China dalam beberapa hari terakhir.

Pengunjung luar daerah yang hendak menuju kompleks perumahan Xiamen tidak diizinkan tanpa persetujuan.

Lalu lintas kendaraan yang tidak penting dilarang termasuk keluar masuk area perumahan. Makan di restoran, kafe, dan tempat lainnya juga dilarang.

Selain itu, pusat transportasi untuk China Tenggara, Xiamen telah melaporkan adanya 92 kasus infeksi lokal dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Misi Sukses, Astronot China Kembali ke Bumi Setelah 90 Hari di Stasiun Ruang Angkasa 

Adanya peningkatan di Xiamen terjadi setelah sekitar setengah jumlah penduduk Putian, kota di samping Xiamen, terinfeksi Covid-19, ketika infeksi pertama di Putian dilaporkan terjadi pada Jumat, 10 September 2021 lalu.

Pasien pertama di cluster Xiamen adalah kontak dekat dari sebuah kasus di Putian, kata pihak berwenang Xiamen pada hari Senin, 13 September 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Minggu, 19 September 2021.

Lantas kedua kota yang bertetangga itu memulai pengujian virus corona serentak di seluruh kota pada hari Selasa.

Sejak 10 September, provinsi Fujian telah melaporkan 292 infeksi lokal.

Baca Juga: Indonesia Tambah Patroli Setelah Deteksi Keberadaan Kapal Asing di Laut China Selatan 

Diketahui peningkatan Covid-19 terjadi menjelang liburan Hari Nasional selama seminggu yang dimulai pada 1 Oktober, musim turis yang jauh lebih sibuk daripada festival Pertengahan Musim Gugur.

Wabah domestik terakhir pada akhir Juli hingga Agustus menyebar ke puluhan kota di China, memukul sektor pariwisata, perhotelan, dan transportasi China.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x