Faksi Manny Pacquiao belum menyatakan dukungan untuk pencalonan Rodrigo Duterte sebagai wakil presiden.
Rodrigo Duterte dilarang oleh konstitusi mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun kedua sebagai presiden.
Juara tinju dunia delapan divisi berbeda tersebut membuat pengumuman baru-baru ini setelah kalah dalam ring tinju.
Hal itu dilakukan beberapa minggu setelah kekalahan pertarungan profesional terakhirnya melawan Kuba Yordenis Ugas di Las Vegas.
Baca Juga: Diduga Pemberontak Komunis, 9 Aktivis Filipina Tewas oleh Polisi Buntut Kebijakan Duterte
Manny Pacquiao adalah salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia pada 2019, menurut Forbes.
Petinju Filipina telah menjadi senator sejak 2016 dan juga menjabat sebagai anggota kongres.
Dia pernah menjadi sekutu setia Rodrigo Duterte saat membela perang narkoba yang mematikan dan dorongan hukuman mati.
Namun, baru-baru ini, Many Pacquiao telah mengkritik pemerintah atas dugaan korupsi.
Ia juga mengkritik sikapnya di Laut Natuna Utara di tengah perpecahan dalam partai yang memerintah.
“Kami membutuhkan kemajuan, kami perlu menang melawan kemiskinan, kami membutuhkan pemerintah untuk melayani rakyat kami dengan integritas, kasih sayang, dan transparansi. Kami muak dengan janji-janji perubahan,” katanya.
Dirinya merupakan tokoh yang sangat dikagumi di Filipina karena kemurahan hatinya.
Manny Pacquaio mengangkat dirinya keluar dari kemiskinan untuk menjadi salah satu petinju terbesar dan terkaya di dunia.
Baca Juga: Modal Calonkan Diri sebagai Presiden FIlipina, Manny Pacquiao Serius Hadapi Petinju Kuba Hari Ini
Kredensial tinjunya bersama dengan memerangi kemiskinan dan korupsi kemungkinan akan menjadi tema utama kampanyenya.
“Pernahkah Anda mengalami tidak punya apa-apa untuk dimakan, meminjam uang dari tetangga atau menunggu sisa makanan di warung makan? Manny Pacquiao yang ada di depan Anda dibentuk oleh kemiskinan,” katanya.***