Yaakov Sharett juga mengecam perubahan Israel ke fundamentalisme agama dan ultra-nasionalisme.
"Ketika saya melihat perdana menteri dengan kipah di kepalanya, saya merasa tidak enak. Ini bukan Israel yang ingin saya lihat,” katanya.
“Bagaimana bisa tempat baru ini menjadi tempat paling gelap, dikendalikan oleh ultra-Ortodoks nasionalis yang menjalankan apartheid?,” tambahnya.***