PR BEKASI - China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti menggunakan demokrasi sebagai alat menindas negara lain.
Desakan terhadap AS ini dilontarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying saat menghadiri konferensi pers.
Pernyataan China tersebut turut menyinggung Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada KTT Global untuk demokrasi yang diusulkan AS.
Hua mengatakan, apa yang disebut AS sebagai 'pertemuan puncak demokrasi' ini pada dasarnya hanya menarik garis ideologis dan kepentingan politik semata.
Oleh karena itu, menurutnya, pertemuan tersebut akan berpotensi menimbulkan perpecahan dan konfrontasi yang melawan arus masa kini.
Dia menuturkan, AS seharusnya membuat penilaian yang benar dan objektif mengenai negara mereka sendiri, ketimbang berpura-pura menjadi juru bicara demokrasi bagi negara lain.
Baca Juga: Pemerintah China Hapus Ultraman Tiga dari Televisi, Diduga Mengandung Unsur Kekerasan
Selain itu, dia juga meminta AS untuk berhenti menggunakan isu demokrasi sebagai alat untuk menindas negara lain.