"Kami berharap AS akan meninggalkan mentalitas Perang Dingin, menolak pendekatan yang salah dari geng eksklusif dan permainan zero-sum," katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Star pada Selasa, 28 September 2021.
Pernyataan Hua ini merupakan respons terkait pemberitaan media asing mengenai kasus Meng Wanzho, konglomerat perusahaan Huawei yang ditahan di AS selama 3 tahun.
Baca Juga: China Kurangi Aborsi Untuk Tujuan Non-Medis, Tingkatkan Kesehatan Reproduksi Wanita
Pasalnya, media asing beramai-ramai memberitakan kembalinya Meng Wanzhou ke China dan pembebasan warga negara Kanada, Michael Spavor dan Michael Kovrig sebagai 'jaminan'.
"Kasus Meng Wanzhou adalah penganiayaan politik terhadap warga negara China, yang bertujuan untuk menekan perusahaan teknologi terkemuka di China," tutur dia.
"Sementara Michael Kovrig dan Michael Spavor menghadapi tuduhan yang membahayakan keamanan nasional," lanjutnya.***