PM Pakistan Minta AS Segera Mengakui Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Cepat atau Lambat

- 3 Oktober 2021, 16:13 WIB
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan minta AS harus segera mengakui Taliban, cepat atau lambat.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan minta AS harus segera mengakui Taliban, cepat atau lambat. /Reuters/ Saiyna Bashir/File Photo

PR BEKASI - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) cepat atau lambat harus mengakui Taliban.

Dalam wawancara yang disiarkan televisi TRT World pada Sabtu, 2 Oktober 2021, Khan mengatakan bahwa AS dalam keadaan terkejut dan kebingungan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 3 Oktober 2021, Khan juga menyatakan bahwa publik AS saat ini mencari kambing hitam dan akan menyalahkan Presiden AS, Joe Biden atas penarikan pasukan tersebut.

Baca Juga: Qatar Sebut Langkah Taliban pada Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan 'Sangat Mengecewakan'

Para kritikus menyebut pemerintah yang didukung Barat telah runtuh menyusul keputusan Biden untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan. Meskipun ada tekanan kuat, Biden tetap berpegang teguh pada keputusannya untuk menarik pasukan hingga tenggat waktu 31 Agustus dan mengakhiri perang terpanjang AS di Afghanistan.

Penarikan pasukan AS adalah bagian dari perjanjian dengan Taliban yang ditandatangani di bawah mantan presiden Donald Trump pada 2020.

Perjanjian yang ditandatangani di Doha, Ibukota Qatar tersebut juga meminta Taliban agar tidak mengizinkan kelompok bersenjata, seperti Alqaeda, menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan terhadap AS dan sekutunya.

Baca Juga: Qatar Kecewa Taliban Tak Izinkan Siswa Perempuan Afghanistan Lanjutkan Sekolah

Namun pengambilalihan militer yang dramatis atas Afghanistan oleh Taliban telah mendorong AS dan lembaga keuangan Internasional untuk memutuskan hubungan dengan negara itu.

Khan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Pakistan sendiri yang mengakui Taliban tidak akan “membuat banyak perbedaan” tetapi pengakuan bersama atas kekuatan regional dan tetangga akan menjadi solusi yang lebih baik.

AS membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai lebih dari sembilan miliar dolar AS. Hal ini telah memicu krisis likuiditas di Afghanistan.

Baca Juga: Pentagon Terkejut Tentara Afghanistan Dikalahkan Taliban dengan Cepat

Khan menekankan jika AS tidak mencairkan cadangan aset tersebut, maka Afghanistan dapat menghadapi situasi yang kacau dan AS harus menemukan solusinya.

Pakistan, yang bertetangga dengan Afghanistan, khawatir bahwa krisis ekonomi dan kemanusiaan akan berdampak pada hal itu. Ini sudah menampung hampir 3,5 juta pengungsi Afghanistan.

Islamabad dianggap memiliki hubungan yang dekat dengan Taliban. Sebagian besar pemimpin Taliban tinggal di Pakistan selama 20 tahun invasi AS.

Baca Juga: Taliban Akan Terapkan Konstitusi Era Kerajaan di Afghanistan

Ketika Khan ditanya apakah dia pro-Taliban, Khan menjawab dia tidak sepakat dengan solusi militer untuk menyelesaikan konflik Afghanistan.

Khan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Pakistan sendiri yang mengakui Taliban tidak akan membuat banyak perbedaan tetapi pengakuan bersama terhadap Taliban oleh kekuatan regional dan negara tetangga akan menjadi solusi yang lebih baik.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x