Erdogan Soroti Inflasi yang Tembus 20 Persen, Buat Kebijakan Buka 1.000 Pasar Baru di Seluruh Turki

- 4 Oktober 2021, 11:42 WIB
Erdogan tengah menyoroti inflasi di negaranya yang tembus hingga 20 perse, lalu buat kebijakan buka 1.000 pasar baru di seluruh Turki.
Erdogan tengah menyoroti inflasi di negaranya yang tembus hingga 20 perse, lalu buat kebijakan buka 1.000 pasar baru di seluruh Turki. /Handout via REUTERS

 

PR BEKASI - Presiden Recep Tayyip Erdogan menyoroti kondisi ekonomi di negaranya baru-baru ini.

Pada Minggu, 3 Oktober 2021, Erdogan mengatakan bahwa Turki telah memerintahkan koperasi pertanian untuk membuka sekira 1.000 pasar baru di seluruh Turki.

Tujuan dibangunnya 1.000 pasar baru di seluruh Turki tersebut untuk memberikan harga yang sesuai untuk barang-barang konsumen dalam menghadapi inflasi tahunan.

Dilaporkan bahwa inflasi di Turki baru-baru ini tembus hampir 20 persen.

Baca Juga: Erdogan Sarankan Turki Kerja Sama dengan Rusia Soal Jet Tempur dan Kapal Selam, Amerika Serikat 'Kepanasan'

Selanjutnya, konstruksi akan segera dimulai di toko-toko untuk menyediakan barang murah dan berkualitas tinggi kepada Turki.

Selain itu, untuk menyeimbangkan pasar, katanya, setelah harga konsumen naik ke level jauh di atas target resmi 5 persen.

Frustrasi oleh inflasi dua digit dan jajak pendapat yang merosot, pemerintah Partai AK Erdogan kembali menuding supermarket dan membuka penyelidikan terhadap potensi harga eksploitatif.

"Kami memerintahkan sekitar 1.000 dari bisnis ini untuk dibuka di sekitar Turki, masing-masing mulai dari 500 meter persegi," kata Erdogan saat kunjungan ke unit koperasi kredit pertanian di Istanbul, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reutes pada Senin, 4 Oktober 2021.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Dituduh Gunakan Agama untuk Dulang Suara di Pemilu 2023, Kaum Sekuler Beri Kecaman

"Ini adalah tempat di mana harga sesuai dengan anggaran warga kita," kata Erdogan, menambahkan.

Diketahui bahwa inflasi makanan tahunan di Turki hampir menyentuh angka 30 persen.

Kemudian lonjakan harga komoditas global dan depresiasi tajam mata uang lira telah mendorong inflasi lebih tinggi sepanjang tahun.

Inflasi tetap dalam dua digit selama sebagian besar dari lima tahun terakhir, memakan pendapatan rumah tangga dan membuat Turki memiliki selisih jauh dari rekan-rekan pasar negara berkembang.

Baca Juga: Erdogan Enggan Buka Dialog dengan Taliban karena Pemangku Jabatan Afghanistan yang Baru Cuma Laki-laki?

Sementara, Analis mengatakan kredibilitas bank sentral yang terkuras terutama harus disalahkan atas masalah inflasi Turki. Erdogan memecat tiga gubernur bank terakhir karena ketidaksepakatan kebijakan.

Di bawah tekanan dari presiden untuk stimulus, bank secara tak terduga memangkas suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin menjadi 18% bulan lalu, mengirim lira ke rekor terendah.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah memulai inspeksi tingkat tinggi terhadap supermarket terbesar di Turki karena menetapkan harga yang tidak masuk akal.

Turki bahkan menyelidiki beberapa harga sarapan restoran di provinsi timur Van.

Baca Juga: Taliban Minta Tolong Bantuan ke Erdogan, Turki Mulai Bergerak ke Afghanistan?

Wakil Presiden Fuat Oktay pada Sabtu memaparkan peningkatan produksi pangan di desa-desa sangat penting untuk mencegah harga yang eksploitatif.

Pada awal 2019 silam, di tengah krisis mata uang yang menyebabkan inflasi melonjak, pemerintah Turki membuka pasar sendiri untuk menjual sayuran dan buah-buahan murah secara langsung, memotong pengecer yang dituduhnya menaikkan harga.

Namun, belum diketahui mengenai langkah selanjutnya yang akan diterapkan pemerintah Turki setelah pasar tersebut selesai dibuka.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x