Taiwan Nyatakan Siap Perang dengan China, Menlu: Mereka Akan Sangat Menderita

- 4 Oktober 2021, 18:00 WIB
Taiwan menyatakan telah bersiap perang melawan China jika Beijing lebih dulu melancarkan serangan.
Taiwan menyatakan telah bersiap perang melawan China jika Beijing lebih dulu melancarkan serangan. /REUTERS/Nicky Loh

PR BEKASI – Taiwan mengumumkan telah bersiap untuk menyatakan perang dengan China setelah berbagai provokasi militer yang dilakukan oleh pasukan negeri tirai bambu baru-baru ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu yang telah menjabat sejak 2018 lalu

Berbicara di program China Tonight ABC, Joseph Wu mengatakan Taiwan sudah siap perang dengan China jika Beijing melancarkan serangan terlebih dahulu ke negara pulau tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Mulai Hari Ini Jual Beli di Indonesia Bisa Pakai Mata Uang China?

"Pertahanan Taiwan ada di tangan kami sendiri, dan kami benar-benar berkomitmen untuk itu (perang),” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 4 Oktober 2021.

"Saya yakin jika China akan melancarkan serangan terhadap Taiwan, saya pikir mereka juga akan sangat menderita," tambahnya.

China melihat Taiwan sebagai provinsi di wilayah mereka yang membelot meskipun banyak penduduk Taiwan memperjuangkan kemerdekaan negara pulau itu.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, China Malah Dapat Protes dari Tibet, Hong Kong, dan Muslim Uighur

Taiwan terutama diterima sebagai negara merdeka karena memiliki konstitusi sendiri dan pemimpin yang dipilih secara demokratis.

Namun, status politiknya saat ini masih belum jelas karena mayoritas negara anggota PBB masih mengakui Republik Rakyat China sebagai satu-satunya negara China yang berdaulat.

Taiwan sendiri telah menentang keras rencana reunifikasi yang diprakarsai oleh Pemerintahan China dari Beijing.

Baca Juga: Ingin Konflik Timur Tengah Usai, China Minta Palestina-Israel Bangun Momentum Perdamaian

Awal bulan ini, rekor 38 pesawat tempur China terlihat di Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Namun, Presiden Xi Jinping di China sebelumnya telah menyatakan tujuannya untuk mencaplok negara pulau itu dengan menyarankan tidak ada ruang untuk segala bentuk kemerdekaan Taiwan.

Xi Jinping juga mengatakan akan menggunakan berbagai cara dari mulai cara diplomasi sampai cara perang untuk dapat merebut kembali Taiwan.

Baca Juga: China Ulang Tahun, Beijing Malah Kirim 38 Pesawat Tempur ke Taiwan

Joseph Wu menambahkan negara-negara lain harus bersatu untuk membantu Taiwan dari ancaman China.

“Kami ingin terlibat dalam pertukaran keamanan atau intelijen dengan mitra lain yang berpikiran sama, termasuk Australia, sehingga Taiwan lebih siap untuk menghadapi situasi perang,” katanya.

"Sejauh ini, hubungan kami dengan Australia sangat baik dan itulah yang kami hargai," tambahnya.

Baca Juga: China Desak AS Berhenti Menindas Negara Lain dengan Dalih Demokrasi, Marah Gegara Kasus Bos Huawei?

Namun, Australia saat ini tidak secara resmi mengakui Taiwan secara diplomatis sebagai sebuah negara berdaulat.

Australia, Inggris dan Amerika Serikat baru-baru ini telah membentuk kemitraan militer strategis yang dikenal dengan sebutan AUKUS.

Kesepakatan AUKUS yang baru dirancang untuk memerangi dominasi China di Indo-Pasifik, dan merupakan yang terbaru dari barisan panjang permusuhan yang mengancam.

Baca Juga: Pemerintah China Hapus Ultraman Tiga dari Televisi, Diduga Mengandung Unsur Kekerasan

Joseph Wu menyambut kemitraan baru ini dengan berkata bahwa Taiwan senang melihat bahwa mitra mereka bekerja lebih dekat satu sama lain untuk memperoleh artikel pertahanan yang lebih maju sehingga kami dapat membela Indo-Pasifik.

"Australia adalah negara yang hebat, dan saya sangat senang melihat bahwa Australia akan memikul lebih banyak tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik," katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x