Anak-anak Perempuan di Afghanistan Cemas Tidak Dapat Bersekolah Lagi Sejak Dipimpin Taliban

- 5 Oktober 2021, 14:29 WIB
Jutaan anak perempuan Afghanistan cemas tidak bisa kembali bersekolah.
Jutaan anak perempuan Afghanistan cemas tidak bisa kembali bersekolah. /Aljazeera

PR BEKASI - Anak-anak perempuan di Afghanistan merasa cemas bahwa mereka tidak bisa kembali bersekolah.

Pasalnya semenjak Taliban menguasai Afghanistan, sekolah menengah ditutup dan anak-anak perempuan belum dapat belajar langsung di sekolah.

Seorang advokat pendidikan, Toorpekai Momand mempertanyakan mengapa Taliban mengambil hak perempuan untuk bersekolah.

Baca Juga: Amnesty International: Taliban Lakukan Pembantaian Etnis Hazara di Afghanistan

"Mengapa Taliban memiliki masalah dengan kita? mengapa hak kami (perempuan) yang diambil," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Aljazeera pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Bulan lalu, Taliban telah mengizinkan anak laki-laki berusia 7-12 tahun untuk kembali bersekolah.

Namun hal tersebut tidak berlaku untuk anak-anak perempuan. Menurut Zabihullah Mujahid selaku Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Taliban mengatakan bahwa mereka sedang merancang prosedur untuk sekolah perempuan.

Baca Juga: Taliban Balas Serangan Bom di Masjid Kabul, Hancurkan Markas ISIS hingga Para Anggotanya Terbunuh

Sejak Taliban berhasil menguasai Kabul 15 Agustus 2021 kemarin, mereka berjanji akan memenuhi hak-hak perempuan salah satunya hak untuk bekerja dan belajar.

Walaupun begitu hingga saat ini anak-anak perempuan di Afghanistan belum dapat belajar lagi di sekolah seperti biasanya.

Toorpekai Momand mengatakan bahwa pemerintah Taliban memang tidak pernah mengatakan 'tidak' tentang sekolah bagi anak-anak perempuan, tetapi rakyat juga tidak tahu apa yang sebenarnya Taliban sedang kerjakan.

Baca Juga: Ledakan Bom Kembali Terjadi di Kabul di Tengah Pelaksanaan Salat Jenazah untuk Ibu Juru Bicara Taliban

"Mereka tidak pernah keluar begitu saja dan berkata 'tidak', mereka terus mengatakan 'kami sedang mengerjakannya' tapi kami tidak tahu persis apa yang mereka kerjakan," ujar advokat pendidikan itu mengkritik.

Taliban mengatakan bahwa mereka sedang meninjau kembali dan merancang perubahan kurikulum.

Menurut sejumlah advokat pendidikan hal tersebut membutuhkan waktu lama dan semakin menunda pendidikan untuk perempuan di Afghanistan.

Baca Juga: PM Pakistan Minta AS Segera Mengakui Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Cepat atau Lambat

Sejumlah rakyat Afghanistan dan advokat pendidikan mencoba mencari penjelasan dari Taliban, namun mereka kesulitan untuk menemui mereka dan berdiskusi tentang hal ini.

Sekarang jutaan anak perempuan Afghanistan menunggu dengan cemas tentang masa depan pendidikan mereka di bawah pemerintahan Taliban.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x