Kabul Terancam Gelap Gulita, Mantan Kepala Perusahaan Listrik Afghanistan Ingatkan Taliban untuk Bayar Listrik

- 7 Oktober 2021, 06:53 WIB
Ilustrasi penduduk Afghanistan. Mantan Kepala perusahaan listrik Afghanistan ingatkan Taliban untuk segera bayar listrik lantaran Kabul terancam gelap gulita.
Ilustrasi penduduk Afghanistan. Mantan Kepala perusahaan listrik Afghanistan ingatkan Taliban untuk segera bayar listrik lantaran Kabul terancam gelap gulita. /Reuters/Stringer

 

PR BEKASI - Kondisi Kabul, Afghanistan semakin disoroti dan dinilai sangat mengkhawatirkan.

Pasalnya, Kabul terancam gelap gulita saat musim dingin tiba.

Menurut laporan, Taliban belum membayar tunggakan listrik di Asia Tengah.

Seperti diketahui bahwa Taliban kini sudah mengambil alih wilayah Afghanistan pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Afghanistan Akan Kembali ke Abad Kegelapan karena Taliban Tak Mau Bayar Listrik

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Foxnews pada Kamis, 7 Oktober 2021, hingga kini Taliban belum mengumpulkan uang setoran pembayaran listrik dari warga Afghanistan.

Mantan Kepala Eksekutif perusahaan listrik Afghanistan, Da Afghanistan Breshna Sherkat, Daud Noorzai memperingatkan bahwa pemadaman listrik bisa berubah menjadi bencana kemanusiaan saat musim dingin tiba.

Diketahui bahwa Daud Noorzai mundur dari jabatannya dua pekan setelah Taliban berkuasa.

"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, terutama di Kabul. Akan ada pemadaman dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke abad kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Daud Noorzai.

Baca Juga: Kemenangan Taliban Dinilai Jadi Sarana Progpaganda Terori Indonesia, Fadli Zon: Densus 88 Dibubarkan Saja

Ia hingga kini tetap menjalin hubungan dengan manajemen Da Afghanistan Breshna Sherkat yang masih bekerja.

"Situasinya akan menjadi sangat berbahaya," katanya, melanjutkan.

Afghanistan mengimpor listrik dari sejumlah negara tetangga seperti Uzbekistan, Tajikistan, dan Turkmenistan yang menyumbang setengah dari suplai listrik nasional.

Tak hanya itu, Iran pun menyediakan pasokan tambahan ke wilayah barat negara itu.

Sedangkan produksi dalam negeri, sebagian besar adalah pembangkit listrik tenaga air, terancam seret akibat bencana kekeringan tahun ini.

Baca Juga: Anak-anak Perempuan di Afghanistan Cemas Tidak Dapat Bersekolah Lagi Sejak Dipimpin Taliban

Afghanistan tidak memiliki jaringan listrik nasional, hampir separuh kebutuhan listrik di Kabul berasal dari impor dari negara-negara Asia Tengah.

Biasanya terjadi pemadaman bergilir di Afghanistan, akan tetapi sejak Taliban berkuasa, pemadaman jarang terjadi.

Taliban tak lagi menyerang jalur transmisi di Asia Tengah, tajk hanya itu, kebutuhan listrik industri masih berhenti.

Fasilitas militer dan pemerintah sebagian besar juga menganggur hingga saat ini.

Baca Juga: Amnesty International: Taliban Lakukan Pembantaian Etnis Hazara di Afghanistan

Namun, jika Taliban belum membayar tagihan listrik, pasokan listrik diperkirakan bakal terhenti terutama dari Tajikistan.

Memburuknya hubungan antara Tajikistan dengan Taliban dikhawatirkan akan mempengaruhi suplai listrik.

Namun, Pihak Taliban belum memberikan penjelasan terkait hal tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Foxnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x