PR BEKASI - Seorang pilot Afganistan yang hamil khawatir dengan kelahiran bayinya karena terdampar di Sanatorium Tajik saat Taliban berkuasa.
Meskipun dia tidak pernah melupakan untuk mengkonsumsi vitamin prenatal untuk kehamilannya.
Namun, setelah melarikan diri untuk hidupnya dan anaknya yang belum lahir pada Agustus.
Wanita berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa dia bahkan tidak bisa mendapatkan ultrasound atau mengunjungi rumah sakit.
"Saya benar-benar khawatir tentang bayi saya," kata pilot Angkatan Udara Afganistan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Selain itu, dia juga khawatir dengan putranya yang akan segera dilahirkan di dalam jenis penangkaran yang aneh di pedesaan Tajikistan.
Bersama dengan lebih dari 140 personel militer Afghanistan lainnya, yang hampir semua anggotanya adalah laki-laki.