Network
PR BEKASI – Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melatih militer Taiwan selama satu tahun.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kemungkinan perang dengan China.
Sebelumnya, diketahui China telah beberapa kali melakukan intimidasi dengan menerbangkan sekitar 150 pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan selama akhir pekan.
Seorang diplomat AS yang berbasis di Taiwan mengatakan China benar-benar menimbulkan ancaman perang yang nyata bagi Taiwan.
Kepala Institut AS di Taiwan, James Moriarty mengatakan bahwa serangan udara tersebut menggarisbawahi perlunya Taiwan yang berkuasa.
Dengan tujuan untuk membentuk kekuatan pertahanan yang kuat dan mengintimidasi sesegera mungkin.
Ditanya apa yang dapat dilakukan Taiwan pada Agustus lalu selama wawancara untuk Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, Moriarty mengatakan bahwa negosiasi langsung dengan China tidak mungkin dilakukan.
Baca Juga: Kapal Selam AS Alami Tabrakan di Laut Natuna Utara Saat Ketegangan AS-China, Beberapa Pelaut Terluka
Ketegangan telah meningkat sejak pidato 2019 oleh Presiden Xi Jinping ketika ia bersumpah untuk menyatukan kembali Taiwan dengan China daratan baik menggunakan cara halus maupun cara perang.
“Sayangnya, saya khawatir kita berada pada tahap di mana pencegahan mungkin merupakan hal terpenting yang dapat dilakukan Taiwan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 8 Oktober 2021.
Menurut diplomat itu, AS harus menyusuri Pasifik untuk memperluas kehadirannya di kawasan itu dan bekerja sama dengan sekutu seperti Jepang dan Korea Selatan untuk menghalangi niat China.
AS telah memperkuat aliansinya di kawasan dengan kesepakatan Aukus baru dengan Australia.
Baca Juga: Pakistan Dituding Barat Sedang Terlilit Utang Gara-gara China, Menteri Asad Umar Buka Suara
Lalu kesepakatan lain berupa pengeboran dengan kapal militer dari AS, Belanda, Jepang, dan Inggris di wilayah Laut Natuna Utara dan pengerahan pasukan untuk pelatihan militer di Taiwan.
“Sekelompok dua lusin tentara operasi khusus dan Marinir AS telah bekerja setidaknya selama satu tahun untuk melatih pasukan darat dan angkatan laut Taiwan, termasuk mereka yang mengoperasikan kapal kecil,” katanya.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen telah berjanji untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari perang.
