Pabrik Industri Nigeria Identifikasi Jenis Lain dari Emas Hitam, Ubah Ban Mobil Bekas Jadi Barang Berguna

- 9 Oktober 2021, 10:25 WIB
Pabrik industri di Nigeria telah mengidentifikasi jenis lain dari emas hitam, dengan mengubah ban mobil bekas menjadi barang yang berguna.
Pabrik industri di Nigeria telah mengidentifikasi jenis lain dari emas hitam, dengan mengubah ban mobil bekas menjadi barang yang berguna. /REUTERS/Temilade Adelaja

 

PR BEKASI - Pabrik industri di Nigeria telah mengidentifikasi jenis lain dari emas hitam, dengan mengubah ban mobil bekas menjadi barang yang berguna.

Selama ini Nigeria merupakan negara yang cuma bergantung dengan pendapatan dari ekspor minyaknya.

Namun, sekarang seorang pengusaha Ifedolapo Runsewe dari Freetown Waste Management Recycle mendaur ulang ban bekas menjadi barang-barang yang bisa dipakai.

Freetown Waste Management Recycle merupakan sebuah pabrik industri yang didedikasikan untuk mengubah ban bekas menjadi batu bata paving.

Baca Juga: Nigeria Hadapi Kendala Pembelian Vaksin Covid-19, Bank Dunia Kucurkan Dana Pinjaman Rp5,7 Triliun

Selain itu mereka juga mengubahnya mendaji ubin lantai, dan barang-barang lainnya yang sangat diminati di negara terpadat di Afrika.

"Menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang jika tidak akan tergeletak di suatu tempat sebagai sampah adalah bagian dari motivasi," kata Runsewe, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

“Kami mampu menciptakan seluruh rantai nilai di sekitar ban,” katanya.

Sementara pengelolaan sampah di Nigeria tidak merata yang ada di desa-desa dan kota besar, tumpukan sampah adalah pemandangan biasa.

Baca Juga: Disorot Dunia Internasional, Kemenkumham Klarifikasi Kekerasan Terhadap Diplomat Nigeria: Dia Bersikap Agresif

Penduduk juga sering membakarnya di malam hari karena kurangnya metode pembuangan yang lebih aman.

Sedangkan Freetown memperoleh ban bekas dari para pemulung yang mengumpulkan ban bekas dari tempat pembuangan.

Mereka dibayar 70 hingga 100 naira atau 0,17 dolar AS hingga 0,24 dolar AS atau setara dengan Rp2 ribu per ban.

Awal mula Freetown mulai beroperasi pada 2020 dengan hanya empat karyawan, dan pertumbuhannya sangat pesat sehingga tenaga kerja melonjak menjadi 128 orang.

Baca Juga: Ibrahim Diperlukan Kasar oleh Petugas Imigrasi, Pemerintah Nigeria Panggil Dubes Indonesia

Sejauh ini, lebih dari 100.000 ban telah didaur ulang menjadi segala hal mulai dari gundukan kecepatan hingga paving lunak untuk taman bermain.

"Penting untuk mendukung siapa pun yang mendaur ulang di negara kita," kata Houssam Azem selaku pendiri Lagos Jet Ski Riders Club, yang telah membeli batu bata paving dari Freetown untuk area bermain anak-anak.

"Mengambil ban, yang merupakan gangguan lingkungan, dan mengubahnya menjadi apa yang bisa dimainkan anak-anak, saya pikir ini adalah win-win untuk semua orang," katanya.

Selain dari pemulung, beberapa ban juga dipasok langsung oleh mekanik, seperti Akeem Rasaq, yang senang menemukan tempat untuk menghasilkan uang dari ban bekas.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x