"Hasil positif ini menunjukkan bahwa dosis intramuskular AZD7442 yang nyaman dapat memainkan peran penting dalam membantu memerangi pandemi," kata Hugh Montgomery, peneliti utama uji coba, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Terapi serupa yang dibuat dengan kelas obat antibodi monoklonal sedang dikembangkan oleh Regeneron, Eli Lilly dan GlaxoSmithKline bersama Vir.
Terapi ini disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat untuk mengobati Covid-19 ringan hingga sedang.
AstraZeneca, yang vaksin Covid-19-nya telah digunakan secara luas, pekan lalu meminta regulator AS memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk AZD7442 sebagai terapi pencegahan.
AstraZeneca mengirimkan data dari berbagai studi AZD7442 ke regulator kesehatan global, kata seorang juru bicara, Senin.
"Kami akan melanjutkan diskusi dengan regulator seputar data baru ini," katanya.
Baca Juga: Media Asing Soroti Maraknya Hoaks soal Obat Covid-19 di Indonesia
Uji coba berlangsung di 13 negara dan melibatkan lebih dari 900 peserta dewasa, dengan setengahnya menerima AZD7442 dan sisanya plasebo.
Pihak AstraZeneca juga ungkap bahwa hasil uji coba lengkap akan diserahkan untuk dipublikasikan dalam jurnal peer-review.