“Kami membutuhkan stok vaksin untuk melawan patogen yang sudah kami ketahui karena bagaimana jadinya jika tiba-tiba ada wabah Nipah besar yang mulai menyebar ke seluruh dunia?,” tambahnya.
Meskipun pihaknya sudah tentang hal itu selama bertahun-tahun dan mulai membuat vaksin lima tahun lalu, tetapi mereka belum bisa menghentikan pandemi saat ini.
Para ilmuwan percaya virus Nipah berpotensi menyebabkan pandemi dan baru-baru ini seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal di India karena terinfeksi.
“Sesuatu yang sangat disadari semua orang sekarang, adalah bagaimana SARS-CoV-2 telah menyebar ke seluruh dunia,” kata Dame Sarah.
“Ini bermutasi, berevolusi dan yang kami dapatkan adalah varian Delta yang sangat mudah menular," tambahnya.
Jika virus Nipah tersebut bermutasi menjadi varian delta, maka virus tersebut akan sangat mudah menular dengan tingkat kematian 50 persen.
“Jika kita mendapatkan virus Nipah varian Delta maka tiba-tiba kita mendapatkan virus yang sangat mudah menular," katanya.
“Kami dapat membuat vaksin, kami dapat memiliki stok, kami dapat mengimunisasi petugas kesehatan di daerah di mana wabah paling mungkin terjadi," tambahnya.