G20 dan PBB Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

- 13 Oktober 2021, 06:32 WIB
Ilustrasi penduduk Afghanistan. Pertemuan antara G20 untuk membahas bencana kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan dilakukan di Italia pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Ilustrasi penduduk Afghanistan. Pertemuan antara G20 untuk membahas bencana kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan dilakukan di Italia pada Selasa, 12 Oktober 2021. /Reuters/Stringer

 

PR BEKASI - Pertemuan antara G20 untuk membahas bencana kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan dilakukan di Italia pada Selasa, 12 Oktober 2021.

Dalam pertemuan tersebut, melibatkan PBB dan negara yang terlibat pertemuan dengan Taliban di Qatar.

Ketika Taliban melakukan pertemuan dengan AS di Qatar, dihadiri olehpresiden Joe Biden dari AS, Recep Toyyib Erdogan dari Turki, dan Narendra Modi dari India.

Bergabung dalam pertemuan puncak virtual membicarakan krisis ekonomi dan kemanusiaan yang membayangi Afghanistan atas tindakan Taliban kembali berkuasa.

Baca Juga: Taliban Langgar Janji Terkait Hak Perempuan Afghanistan, PBB: Mimpi Buruk

Pada pertemuan G20, pimpinan G20 sepakat akan bekerjasama untuk menghindari bencana kemanusiaan di Afghanistan, pada 12 Oktober.

Uni Eropa sepakat akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Serta negara tetangga Afghanistan akan menerima warga Afghanistan yang melarikan diri dari pemerintahan Taliban.

Perdana menteri Italia, Mario Draghi sejak Agustus lalu memang sangat gencar merencanakan pertemuan G20 sejak terjadinya peralihan kekuasaan Afghanistan kepada Taliban.

Baca Juga: Taliban Malah Ajak Internasional Bekerja Sama Seiring Dapat Kecaman Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan

Dalam pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun, PM dari Italia Draghi tetap bersikeras semua harus sepakat memberi pertolongan lebih banyak ke Afghanistan.

"Alih-alih menanggapi dan berdebat... kami sekarang memiliki kesadaran akan keadaan darurat ini dan bertanggung jawab besar yang dimiliki G20 terhadap rakyat Afghanistan," kata PM Italia pada saat konferensi pers setelah KTT, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 13 Oktober 2021 dari CNA.

Saat ini aset negara Afghanistan di luar negeri telah dibekukan, ini mengakibatkan kenaikan harga pangan dan pengangguran meningkat.

Baca Juga: Taliban Lakukan Pertemuan dengan AS di Doha, Minta Cabut Pembekuan Cadangan Bank Sentral Afghanistan

Ini akan dapat memicu terjadinya bencana kelaparan saat musim dingin mendatang.

"Untuk berdiri dan menyaksikan 40 juta orang terjun dalam kekacauan kerena tidak adanya listrik dan keuangan, itu tidak dapat dan tidak boleh terjadi tujuan masyarakat internasional," kata konsilir Jerman Angela Markel pada wartawan.

Selanjutnya, Draghi tegaskan UNI Eropa uang bantuan untuk masyarakat Afghanistan akan masuk ke organisasi internasional yang ada di lapangan, dari pada di berikan kepada pemerintah Taliban.

Untuk mengirimkan bantuan ke Afghanistan mereka akan tetap melibatkan Taliban, karena kalau tidak akan sulit untuk itu Taliban di ikut sertakan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x