Meskipun dokter memberitahu mereka bahwa ada resiko Neng berakhir dalam keadaan vegetative yakni mengalami gangguan fungsi otak kronis.
Namun keluarga Ong bersedia mengambil risiko karena "dia masih muda dan kami tidak mau menyerah," Sehingga prosedur itu tetap dilakukan.
Baca Juga: Polres Metro Bekasi Berhasil Ringkus Oknum Ormas yang Lakukan Ancaman Kekerasan Disertai SARA
Biaya pengobatan Neng mencapai lebih dari 120.000 dolar Singapura tetapi asuransinya hanya menutupi sampai 15.000 dolar Singapura sekira Rp150 juta dari pengeluaran tersebut, kata putri majikan, Kayley Ong (28).
Sebelumnya keluarga Ong juga telah menggunakan tabungan pribadi mereka tetapi keluarga Ong hanya mampu membayar seperempat dari total pengobatan.
Untuk mengumpulkan sisa tagihan, keluarga Ong membuat kampanye di komuntias penggalanan dana di GIVE.asia mirip kitabisa di Indonesia.
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming PSG vs RB Leipzig, Pertandingan Perebutan Puncak Grup A
Selain itu mereka juga membuat posting Facebook pada bulan September untuk menyebarkan penggalangan dana untuk Neng.
Pada saat penulisan, kampanye telah mengumpulkan 69.620 dolar Singapura sekira Rp724 juta.
Ong menceritakan bahwa Neng adalah "satu-satunya tulang punggung bagi keluarganya di Indonesia" dan menggambarkannya sebagai seseorang yang telah menjadi "sosok keibuan, sahabat, dan saudara perempuan," bagi keluarganya.