Kritik Normalisasi Hubungan Negaranya dengan Israel, Partai Maroko: Ini Pengkhianatan terhadap Palestina

- 24 Oktober 2021, 14:20 WIB
Sebuah partai politik di Maroko mengkritik keras keputusan negaranya untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel yang dianggap sebuah pengkhianatan terhadap Palestina.
Sebuah partai politik di Maroko mengkritik keras keputusan negaranya untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel yang dianggap sebuah pengkhianatan terhadap Palestina. /Anadolu Agency

"Upaya untuk menutupi entitas Zionis, yang melakukan kejahatan terhadap agama, kemanusiaan, dan hukum kita melalui kesepakatan di sini atau di sana, akan gagal. Hak itu asli, tidak akan mati dan tidak berada di bawah status pembatasan," katanya.

Baca Juga: Mike Pompeo: Arab Saudi Minta Bantuan AS untuk Segera Lakukan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Tak sampai di situ, dirinya juga bersikeras dengan normalisasi hubungan dengan Israel, maka penguasa Maroko dengan otomatis mengizinkan budaya Israel masuk ke negaranya.

"Normalisasi hubungan adalah kejahatan terhadap Maroko karena para penguasa negara itu membuka pintu lebar-lebar untuk penetrasi budaya, politik, pendidikan dan keamanan," katanya.

Kejahatan berlipat ganda ketika melampaui hubungan komersial dan ekonomi dengan identitas dan nilai-nilai.

Kebijakan tersebut telah menargetkan mahasiswa muda, mengintensifkan kesepakatan antar universitas, pertukaran kunjungan mahasiswa yang menyamar sebagai sinagoga, dan pusat budaya.

Baca Juga: Israel Klaim Oman Sebagai Negara Arab Selanjutnya yang Akan Normalisasi Hubungan

Arsalan menyatakan bahwa bahaya dari normalisasi hubungan antara Maroko dengan Israel melebihi kata-kata dengan fakta nyata di lapangan.

Dirinya mengutip krisis dengan Aljazair dan kejenuhan pasar Maroko dengan kurma setelah normalisasi hubungan dengan Israel ditandatangani.

Seperti diketahui, Maroko mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu sambil mendapatkan pengakuan AS atas kedaulatannya atas Sahara Barat.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah