Arkeolog Berhasil Temukan Nenek Moyang Mumi China Setelah 4.000 Tahun

- 31 Oktober 2021, 17:39 WIB
Para arkeolog berhasil mengetahui nenek moyang dari mumi yang ditemukan di Cekungan Tarim, China Barat setelah hampir satu abad ditemukan.
Para arkeolog berhasil mengetahui nenek moyang dari mumi yang ditemukan di Cekungan Tarim, China Barat setelah hampir satu abad ditemukan. /Xinjiang Institute of Cultural Relics and Archaeology/Wenying Li.

Mumi-mumi yang terakhir semuanya berusia sekitar 5.000 hingga 4.800 tahun yang lalu dan menurut para peneliti merupakan sekelompok orang dari budaya Xiaohe.

Komunitas pertanian ini tersebar di seluruh wilayah Xinjiang China dan sangat erat dan tidak berkembang biak dengan kelompok luar.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil 'Nenek Moyang' Buaya Berusia 150 Juta Tahun di Chili

Alison Betts, seorang arkeolog di Universitas Sydney, Australia, mengatakan kepada peneliti Nature bahwa timnya pada awalnya belum memiliki data yang jelas terkait mumi tersebut,

"Kami tahu banyak tentang orang-orang ini, secara fisik, tetapi kami tidak tahu apa-apa tentang siapa mereka dan mengapa mereka ada di sana," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 31 Oktober 2021.

Profesor Betts mengkhususkan diri dalam arkeologi Jalur Sutra dari Timur Dekat ke Cina, dengan minat khusus pada orang-orang nomaden.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Nenek Moyang Asia Sudah Pernah Terjangkit Virus Corona Sejak 25 Ribu Tahun Lalu

Beberapa mumi Cekungan Tarim ditemukan mengenakan kain wol dan pakaian yang mirip dengan mode yang ditemukan di barat.

Kuburan mumi tersebut juga dilengkapi dengan tulang hewan, produk susu, millet dan gandum, menandakan adanya teknologi pertanian yang lebih khas dari Eurasia.

Akibatnya, para peneliti berteori bahwa orang-orang bermigrasi dari barat, melewati Siberia, Afghanistan atau Asia Tengah.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x