PR BEKASI - Diketahui fosil merupakan artefak kuno penting yang dapat menambah pengetahuan mengenai dunia di zamannya.
Dalam konteks ini, kerangka fosil berusia 150 juta tahun yang ditemukan di pegunungan Chili selatan kini telah dinilai sebagai nenek moyang reptil semiakuatik.
Museum Ilmu Pengetahuan Alam Argentina mengumumkan, fosil dari reptil semiakuatik yang di masa sekarang dikenal sebagai buaya.
Baca Juga: Momentum Earth Hour 2021, Ridwan Kamil Ajak Generasi Muda Kurangi Energi Fosil
Spesies bernama Burkesuchus mallingrandensis, ditemukan pada tahun 2014 di deposit fosil Andes dekat kota Patagonia Mallin Grande oleh peneliti Argentina dan Chili.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Minggu, 25 Juli 2021, sejak itu telah dianalisis di Museum Ilmu Pengetahuan Alam Argentina (MACN) di Buenos Aires.
Spesimen tersebut merupakan 'kakek dari para buaya saat ini, dan seharusnya memungkinkan ilmuwan untuk memahami bagaiman evolusi mereka.
Baca Juga: Studi: 8.7 Juta Kematian di Seluruh Dunia Akibat Bahan Bakar Fosil Terjadi Tahun 2018
Para ilmuwan percaya fosil itu akan membantu mereka memahami bagaimana reptil ini berubah dari terestrial menjadi akuatik.