Hal itu membuat beberapa diplomat AS merasa ragu jika terjadi transfer persenjataan yang kemungkinan dapat diarahkan ke warga sipil.
Di sisi lain, ada juga ketidakpastian dengan proses regulasi yang tepat dan dimiliki Indonesia guna melindungi teknologi buatan AS.
Baca Juga: Kekacauan Festival Musik AS Diduga Akibat Penonton Disuntik Narkoba, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas
Juga perihal pemerintahan Indonesia yang apakah dapat mendukung teknologi kelas atas dalam jangka panjang.
Namun, pihak Kedutaan Besar Indonesia tidak menanggapi permintaan komentar.
Sementara juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan badan tersebut tidak membahas pertimbangan internal atas potensi penjualan senjata.***