Pfizer Buat Obat Covid-19, Pasokan Akan Diberikan pada 95 Negara Berpenghasilan Rendah dan Menengah

- 18 November 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi pil pfizer. Pfizer berencana buat obat Covid-19 yang akan dipasok ke 95 negara dengan penghasilan rendah dan menengah.
Ilustrasi pil pfizer. Pfizer berencana buat obat Covid-19 yang akan dipasok ke 95 negara dengan penghasilan rendah dan menengah. /pattayamail.com/

 

PR BEKASI - Ancaman pandemi Covid-19 masih terus berlanjut di seluruh negara di dunia.

Seperti diketahui bahwa pandemi Covid-19 sudah mengancam dunia kurang lebih selama dua tahun.

Meskipun program vaksinasi Covid-19 sudah dijalankan di beberapa negara, akan tetapi belum bisa memberantas pandemi Covid-19 secara penuh.

Sehingga, beberapa produsen vaksin Covid-19 pun membuat obat oral untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Pfizer Tengah Lakukan Uji Coba Obat Oral Covid-19 pada Lebih 2000 Responden

Sementara Pfizer, perusahaan tersebut akan mengizinkan produsen generik memasok pil antivirus eksperimental Covid-19.

Pasokan pil antivirus eksperimental Covid-19 itu akan diberikan pada ke 95 negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kesepakatan ini tertuang melalui perjanjian lisensi dengan kelompok kesehatan masyarakat internasional, Medicines Patens Pool atau MPP.

Perjanjian antara Pfizer dan MPP akan memungkinkan kelompok yang didukung PBB untuk memberikan sub-lisensi kepada produsen obat generik yang memenuhi syarat untuk membuat versi PF-07321332.

Baca Juga: Malaysia Lakukan Studi Efektivitas Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca: Ada Perbedaan Demografi Penerima

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 18 November 2021, Pfizer akan menjual pil yang diproduksinya dengan nama merek Paxlovid.

Sementara itu, badan amal medis Medecins Sans Frontieres atau MSF menilai bahwa hal tersebut tidak mungkin bisa terjadi

Pasalnya, MSF menyinggung bahwa tidak ada China dan Argentina yang merupakan produsen obat mapan, untuk memproduksi obat generik Pfizer tersebut.

"Jika kita benar-benar ingin mengendalikan pandemi, akses ke alat medis Covid-19 perlu dijamin untuk semua orang, di mana saja," kata Yuanqiong Hu, Penasihat Kebijakan Hukum Senior MSF.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Diklaim Aman untuk Anak-anak Usia 5-11 Tahun, Pemerintah AS Belum Berikan Izin

Obat buatan Pfizer ini diklaim mampu mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian untuk orang dewasa yang berisiko penyakit parah sebesar 89 persen dalam uji klinisnya.

Dilaporkan bahwa obat ini akan dikombinasikan dengan ritonavir, obat HIV yang sudah tersedia secara umum.

"Kami sangat senang ada obat lain untuk melindungi orang dari penyakit parah akibat Covid-19," ujar Charles Gore, Direktur Eksekutif Medicines Patent Pool.

Tak hanya itu, obat buatan Pfizer ini pun disebut-sebut akan dijual dengan harga yang murah.

Baca Juga: Upayakan Pencehgahan Covid-19, Pfizer dan Merck Lakukan Uji Coba Obat Oral pada Relawan

“Kita harus bekerja untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke obat ini,” kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

Pfizer juga tidak mempermasalahkan royalty di sejumlah negara mengenai obat ini.

Selanjutnya, Pfizer melaporkan bahwa pihaknya akan memproduksi obat dalam jumlah besar.

Namun, Pfizer mengaku kewalahan untuk dapat memasok 47 persen populasi dunia.

Di sisi lain, Pfizer akan membantu 95 negara untuk mendapatkan obat tersebut dengan harga yang murah.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah