China Jadi Negara Terkaya di Dunia, Ekonom Peringatkan soal Ancaman Utang

- 18 November 2021, 20:00 WIB
China geser posisi AS sebagai negara terkaya di dunia. Ekonom peringatkan ancaman yang mengintai negeri tirai bambu itu.
China geser posisi AS sebagai negara terkaya di dunia. Ekonom peringatkan ancaman yang mengintai negeri tirai bambu itu. /Reuters

PR BEKASI - China melengserkan posisi Amerika Serikat (AS) sebagai negara terkaya di dunia.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi China meroket selama beberapa dekade terakhir.

Status baru China sebagai negara terkaya ini berdasarkan laporan dari badan riset konsultan McKinsey & Co.

Laporan tersebut mengungkapkan, China berada pada urutan teratas dalam daftar 10 negara dengan pendapatan terbesar.

Baca Juga: Joe Biden dan Xi Jinping Lakukan Pertemuan Virtual, China Disinggung Soal HAM terhadap Taiwan

Tak tanggung-tanggung, China menyumbang lebih dari 60 persen pendapatan dunia.

"Kami sekarang lebih kaya dari sebelumnya," kata Jan Mischke, mitra MicKinsey Global Institute dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily Times.

Lebih lanjut, laporan tersebut memaparkan adanya kenaikan kekayaan bersih yang diperoleh secara global.

Baca Juga: Terancam Ditabrak Satelit China, Astronot Diminta Kabur dari Stasiun Ruang Angkasa

Kekayaan bersih global meningkat menjadi 514 triliun dolar AS pada tahun 2020, dari sebelumnya 156 triliun dolar AS pada tahun 2000.

China menyumbang hampir sepertiga bagian dari kekayaan bersih global tersebut.

Kendati demikian, China saat ini dihadapkan pada ancaman krisis ekonomi akibat lonjakan harga real estat.

Baca Juga: Xi Jinping Kirim Surat untuk Mahmoud Abbas, Ucapkan Selamat dan Sampaikan Dukungan China untuk Palestina

"Melonjaknya nilai real estat dapat membuat kepemilikan rumah tidak terjangkau bagi banyak orang, dan meningkatkan risiko krisis keuangan seperti yang melanda AS pada 2008," kata laporan itu.

Selain itu, China terancam mengalami nasib yang sama seperti AS, terutama dengan adanya utang dari salah satu raksasa properti di negaranya.

"China berpotensi mengalami masalah serupa atas utang pengembang properti seperti China Evergrande Group," sambungnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Indonesia Dikabarkan Akan Hancurkan China dengan Senjata Nuklir, Benarkah?

Untuk mencegah hal itu, China dapat mendorong investasi yang lebih produktif guna meningkatkan PDB global.

"Skenario mimpi buruk adalah jatuhnya harga aset yang dapat menghapus sepertiga kekayaan global, membuatnya lebih sesuai dengan pendapatan dunia," kata laporan itu.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah