Diketahui, Taliban baru-baru ini telah melarang segala bentuk transaksi menggunakan mata uang asing di Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Sebut ISIS di Afghanistan Bukan Ancaman Besar, Kini Sudah di Bawah Kendali Mereka
Kebijakan tersebut telah mendesak Kongres AS untuk meringankan sanksi dan melepaskan aset luar negeri Afghanistan agar Taliban dapat membayar pegawai sektor publik untuk mencegah terjadinya bencana kesehatan.
Organisasi bantuan internasional tidak dapat mentransfer pembayaran ke rekening di Afghanistan karena saat ini mata uang internasional tidak dapat diubah menjadi mata uang lokal oleh jaringan bank.
Maurer mengatakan Afghanistan bisa tergelincir ke dalam krisis kelaparan jika kekeringan berdampak pada produksi pangan dan jika gangguan ekonomi terus berlanjut.
“Gangguan ekonomi yang berlanjut dan kekeringan yang melanda Afghanistan hanya akan menambah situasi negara itu menjadi lebih buruk,” katanya.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ribuan fasilitas kesehatan yang berada di seluruh Afghanistan telah kehabisan obat-obatan esensial sejak akhir September 2021 lalu.
Tak hanya itu, Afghanistan juga telah menghadapi lonjakan berbagai jenis penyakit seperti campak dan diare.
Diketahui, selama ini Afghanistan menopang sistem perawatan kesehatan mereka dengan menggunakan dana bantuan dari Bank Dunia dan organisasi bantuan internasional lainnya.