Email yang bocor antara yayasan penelitian ilmiah EcoHealth Alliance dan penyandang dana pemerintah AS menunjukkan sampel virus sedang dikumpulkan secara aktif dari kelelawar di Laos.
Sampel-sampel virus ini kemudian dibawa kembali ke Institut Virologi Wuhan untuk dipelajari.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Pertama Ternyata Beberapa Hari Lebih Lambat dari yang Dilaporkan
Email antara EcoHealth Alliance dan penyandang dana pemerintah AS menunjukkan bahwa DNA virus dari kelelawar dan spesies berisiko tinggi lainnya dikirim ke Wuhan antara Juni 2017 hingga Mei 2019.
Informasi ini ditemukan dalam Freedom of Information Request oleh White Coat Waste Project yang berbasis di AS.
Varian virus corona, yang disebut Banal-52, ditemukan pada kelelawar gua di Yunnan, China, tempat EcoHealth Alliance juga mencari virus.
Baca Juga: Moderna Berupaya Dapatkan Izin FDA untuk Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga di Amerika Serikat
Sampel kelelawar gua Yunnan dikirim kembali ke Institut Virologi Wuhan, sementara sampel dari Yunnan dan Laos disimpan dalam database online di Institut Virologi Wuhan.
Rekan penulis Viscount Ridley, mengatakan email itu menambah bobot teori bahwa Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan.
Menurutnya, Banal-52 tidak cukup dekat untuk menjadi nenek moyang Covid-19 dan mungkin virus ini dimulai di Laos, bukan China.