Desak Pemerintah Turunkan Harga PCR, Petinggi AirAsia Minta Publik Tak Perlu Panik Hadapi Omicron

- 4 Desember 2021, 12:00 WIB
Tony Fernandes, Bos AirAsia menyarankan pemimin negara tidak berlebihan dalam tanggapi varian virus corona Omicron, dan  singgung harga tes PCR.
Tony Fernandes, Bos AirAsia menyarankan pemimin negara tidak berlebihan dalam tanggapi varian virus corona Omicron, dan singgung harga tes PCR. /Instagram.com/@tonyfernandes

Baca Juga: Bocoran Cerita Ikatan Cinta 4 Desember 2021: Rahasia Rendy Terbongkar, Jessica Histeris hingga Makin Depresi

CEO AirAsia itu meminta pejabat pemerintah seharusnya fokus pada penurunan harga PCR yang saat masih sangat mahal.

“Ini reaksi berlebihan yang sangat besar. Kami belum tahu apa-apa tentang varian ini. Mari kita tunggu dan lihat sebelum kita melompat," kata Tony Fernandes, dikutip dari Bangkok Post, Sabtu, 2021.

Fernandes mengatakan dunia sekarang berada di tempat yang jauh lebih baik untuk mengendalikan virus dan menangani varian seperti Omicron, mengingat perawatan baru yang tersedia.

“Ada pil Merck dan pil Pfizer yang keluar. Kita divaksinasi. Ada booster yang tersedia. Saya merasa jauh lebih bullish, dan saya rasa tidak ada malapetaka dan suram," ujarnya.

Baca Juga: Nenek 80 Tahun di China Jadi TikToker Terkenal, Gugah Hati Warganet karena Kesepian

"Pemerintah perlu menggunakan akal sehat dan melihat apa yang dibutuhkan. Saya pikir pembatasan perjalanan bersifat sementara dan dunia bersifat global. Tidak peduli seberapa banyak kita menutup perbatasan, virus akan menyebar," ucap Tony Fernandes.

“Ada pil Merck dan pil Pfizer yang keluar. Kita divaksinasi. Ada booster yang tersedia. Saya merasa jauh lebih bullish, dan saya rasa tidak ada malapetaka dan suram," ujarnya.

"Pemerintah perlu menggunakan akal sehat dan melihat apa yang dibutuhkan. Saya pikir pembatasan perjalanan bersifat sementara dan dunia bersifat global. Tidak peduli seberapa banyak kita menutup perbatasan, virus akan menyebar," ucap Tony Fernandes.

"Tidak ada pemerintah yang memperhatikan biaya tes PCR. Tes PCR di Asia Tenggara sangat mahal. Tidak adil bagi penumpang untuk membayar biaya semacam itu. Tentu saja, kami ingin aman, tetapi buatlah sesederhana mungkin," ujarnya.*** (Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah