Studi Terbaru Ungkap China Modifikasi Cuaca Saat Perayaan 100 Tahun Partai Komunis

- 7 Desember 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi. Sebuah studi baru mengklaim China menggunakan teknologi penyemaian awan untuk mengendalikan cuaca pada peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China.
Ilustrasi. Sebuah studi baru mengklaim China menggunakan teknologi penyemaian awan untuk mengendalikan cuaca pada peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China. /REUTERS/Thomas Peter

Para peneliti Universitas Tsinghua mengklaim teknik itu digunakan di Beijing untuk membersihkan langit dan meningkatkan kualitas udara menjelang pernyataan 100 tahun Partai Komunis China.

Baca Juga: Cek Fakta, Indonesia Dikabarkan Beri Kesempatan Jutaan Warga China untuk Ikuti Tes PNS

"Hujan buatan yang dihasilkan diperkirakan telah mengurangi tingkat polusi udara PM2.5 lebih dari dua pertiga,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 7 Desember 2021.

Menurut laporan resmi yang dikeluarkan oleh WHO, ini mengubah kualitas udara di Beijing dari "sedang" menjadi "baik".

Laporan itu kemudian mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim telah melihat roket ditembakkan di atas Beijing pada malam perayaan Partai Komunis China.

"Itu sangat keras, seperti guntur dan berlangsung untuk waktu yang sangat lama, itu seperti zona perang. Setelah itu baru hujan turun dengan cukup deras,” kata salah seorang warga.

Baca Juga: Robot Penjelajah China Temukan Rumah Misterius di Bulan, Diduga Tempat Tinggal Alien

Studi Universitas Tsinghua dipimpin oleh profesor ilmu lingkungan Wang Can mengatakan penurunan tingkat polusi tidak mungkin dijelaskan melalui cara alami karena hujan buatan adalah satu-satunya peristiwa yang mengganggu dalam periode ini.

Ini bukan pertama kalinya pejabat China berusaha mengendalikan cuaca menjelang peristiwa besar.

Pada 2008 lalu, China dikatakan telah menghabiskan hingga 30 miliar dolar AS atau senilai Rp433 triliun untuk membersihkan langit dengan menginduksi hujan buatan menjelang Olimpiade Musim Panas Beijing.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah