PR BEKASI – Tim Ilmuwan Jepang tengah mengembangkan masker yang bisa bersinar jika penggunanya terpapar jejak virus corona (Covid-19).
Penggunaan masker sejauh ini digunakan untuk mengurangi kemungkinan terpapar dari Covid-19.
Namun jika penelitian yang dilakukan oleh Tim Ilmuwan dari Universitas Prefektur Kyoto diakui, masker tersebut bisa menjadi alat untuk mendeteksi tubuh dari paparan Covid-19.
Jejak virus corona pada masker tersebut akan bersinar ketika terkena sinar ultraviolet (UV).
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AsiaOne pada Sabtu, 11 Desember 2021 masker bersinar ini merupakan temuan Profesor Yasuhiro Tsukamoto dan timnya dari Universitas Prefektur Kyoto di Jepang barat.
Masker bersinar ini diklaim bisa menjadi alat test virus berbiaya murah yang tersedia di rumah, kata mereka dalam siaran pers.
Masker bersinar itu disebut menggunakan antibodi yang diekstraksi dari telur burung unta.
Para ilmuwan memulai dengan membuat filter masker yang dilapisi dengan antibodi burung unta yang menargetkan virus corona.
Baca Juga: Tragisnya Ikatan Cinta 12 Desember 2021: Nyaris Mati, Al Dihajar Iqbal Habis-habisan
Berdasarkan penelitian sebelumnya antibodi burung unta menunjukkan bahwa burung ini memiliki ketahanan tubuh yang kuat terhadap penyakit.
Dalam sebuah penelitian kecil, subjek uji mengenakan masker, dan setelah delapan jam, filter dilepas dan disemprot dengan bahan kimia yang bersinar di bawah sinar ultraviolet jika ada virus.
Filter yang dikenakan oleh orang yang terinfeksi Covid-19 itu lantas bersinar di sekitar area hidung dan mulut.
Tim berharap dapat mengembangkan masker bersinar ini lebih lanjut sehingga akan bersinar secara otomatis, tanpa pencahayaan khusus, jika terdeteksi virus.
Ada alasan tersendiri mengapa para ilmuwan memilih antibodi burung unta sebagai campuran untuk masker bersinar tersebut
Prof Tsukamoto, seorang profesor kedokteran hewan dan rektor universitas, telah mempelajari burung unta selama bertahun-tahun.
Ia mencari cara untuk menyesuaikan daya kekebalan mereka untuk melawan flu burung, alergi, dan penyakit lainnya.
Tsukamoto mengatakan kepada kantor berita Kyodo bahwa dia menemukan kepositifannya sendiri untuk Covid-19 setelah dia mengenakan salah satu masker khusus dan menemukan bahwa masker bersinar ketika diperiksa. Diagnosis dikonfirmasi setelah tes praktis.
Menurut data dari Our World Data hingga Sabtu total kasus Covid-19 di seluruh Dunia mencapai 267 juta kasus dengan jumlah kematian sebanyak 5.29 juta orang di seluruh penjuru dunia.***