Simpanse di Kebun Binatang Kenya Dilaporkan Mati, Usai Dipukuli oleh Sesama Simpanse

- 25 Desember 2021, 20:24 WIB
Ilustrasi simpanse. Seekor simpanse bernama Baran di Kebun Binatang Kenya dilaporkan mati usai dipukuli oleh sesama simpanse.
Ilustrasi simpanse. Seekor simpanse bernama Baran di Kebun Binatang Kenya dilaporkan mati usai dipukuli oleh sesama simpanse. /Rishi Ragunathan/Unsplash

 

 

PR BEKASI - Seekor simpanse dikabarkan mati setelah dipukuli oleh sesama simpanse.

Seekor simpanse yang bernama Baran tersebut dikirim ke cagar alam Kenya untuk belajar bagaimana hidup dengan kera.

Sebelumnya, simpanse itu menghabiskan seluruh hidupnya dengan manusia.

Kini simpanse itu telah dipukuli sampai mati oleh sesama simpanse sebagaimana dilansir dari Daily Mail.

Baca Juga: Diduga Jalin Hubungan Spesial dengan Simpanse, Wanita Belgia Ini Dilarang Berkunjung ke Kebun Binatang

Baran yang berusia empat tahun mati beberapa bulan setelah dia dipindahkan dari Kebun Binatang Eram Park di ibukota Iran Teheran ke Suaka Simpanse Sweetwaters di Laikipia, Kenya.

Diketahui, simpanse tersebut telah menyelesaikan karantina 90 hari dan berada di fase kedua pengenalannya ke suaka, kontak jarak jauh dengan simpanse lainnya.

Baran berhasil menghancurkan kunci areanya dan memasuki zona dengan keluarga simpanse yang diperkenalkan kepadanya dari jarak jauh.

Simpanse lain menyerang anak berusia empat tahun itu, sehingga membuatnya terluka parah.

Baca Juga: Seperti Manusia, Simpanse yang Ditinggal Orang Tuanya Bisa Alami Depresi Berat

Penjaga kebun binatang berhasil mengakhiri kekerasan tetapi tidak dapat menyelamatkan Baran yang kemudian mati karena luka yang dialaminya.

Baran dipindahkan ke Kenya pada musim panas karena dianggap tidak sehat baginya untuk terus hidup terisolasi dari simpanse lain.

Simpanse itu dibesarkan oleh manusia setelah ibunya menolaknya karena dia lahir prematur dan karena itu lebih sulit untuk dirawat.

Akibatnya, dokter hewan mengambilnya dari ibunya dan perlahan-lahan merawatnya agar kuat sampai mereka merasa dia bisa dikembalikan ke orang tuanya.

Baca Juga: Kisah Tragis Travis, Simpanse Terkenal yang Serang Wanita hingga Robek pada Wajah

Pada saat itu, sang ibu tidak lagi menerima bayinya, dan karena dia menolaknya, anggota kelompok yang lain juga melakukannya.

Sehingga, simpanse itu diangkat dari mereka dan diberi makan oleh dokter hewan kebun binatang Eman Memarian.

Kebun binatang kemudian memutuskan untuk memindahkan Baran ke taman hewan lain untuk membantu perkembangan fisik dan emosionalnya setelah Memarian menjadi khawatir dia akan terhambat oleh kurangnya kontak dengan simpanse lain.

Dengan kemungkinan memperkenalkan simpanse itu kembali ke kelompoknya bukan lagi sebuah pilihan.

Baca Juga: 6 Ekor Komodo Menetas di Kebun Binatang Amerika untuk Pertama Kalinya Setelah 122 Tahun

Selanjutnya, mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan spesialis dengan pengalaman luas dalam memperkenalkan kembali simpanse ke dalam kelompok keluarga, dan menghubungi suaka simpanse Kenya.

"Simpanse adalah makhluk sosial yang harus hidup dalam kelompok sosial mereka.

Untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sosial yang sehat dan alami," kata seorang juru bicara Kebun Binatang Eram yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 25 Desember 2021 dari Daily Mail.

Parviz Ghandali, Direktur Kebun Binatang juga menyoroti peristiwa tersebut.

Baca Juga: Jadi Kasus Pertama di Dunia, 2 Kuda Nil di Kebun Binatang Ini Positif Covid-19

"meskipun Kebun Binatang Eram berhasil menyelamatkan Baran.

Telah diputuskan bahwa dia perlu dipindahkan ke pusat perawatan simpanse internasional di Kenya karena dia dapat hidup lebih baik dengan fasilitas dan lingkungan yang diperlukan," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah