Baca Juga: Bowo Sidik Pangarso Dipanggil KPK Sebagai Saksi dari Tersangka Kasus Suap Taufik Agustono
Meski tidak bepergian ke Provinsi Hubei atau Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus corona, ia semakin khawatir entah bagaimana tertular virus corona setelah dokter menemukan gejala-gejala pneumonia pada tubuhnya.
Devy juga memiliki gejala lain yang berhubungan dengan virus corona, seperti demam dan mual.
Putus asa dan khawatir, ia mendengar dari temannya bahwa pria positif HIV menawarkan Kaletra secara cuma-cuma bagi orang-orang yang diduga terjangkit virus corona tipe baru. Devy menerima 30 pil.
Bahkan setelah dites negatif terjangkit virus corona, Devy masih percaya bahwa mendapatkan Kaletra adalah pilihan tepat.
Baca Juga: Dirikan Sekolah Lansia, Pemkot Bandung Berencana Bangun 4 Sekolah Lainnya
Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah memperingatkan bahwa tidak ada pengobatan yang efektif untuk virus corona.
Peringatan ini menggugurkan laporan yang belum dikonfirmasi tentang terobosan penelitian di Tiongkok.
Beberapa pengobatan tradisional Tiongkok juga mengalami peningkatan permintaan.
Tidak ada bukti bahwa perawatan seperti itu membantu memerangi virus corona, kata Gauden Galea, perwakilan WHO di Tiongkok, kepada Reuters, Sabtu 1 Fberuari 2020.***