Penghilangan Dua Citizen Journalist di Tiongkok Buktikan Kebebasan Pers Masih dalam Ancaman

- 28 Februari 2020, 16:22 WIB
ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.*
ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Dua warga negara Tiongkok yang melakukan jurnalisme warga (citizen journalism), Chen Qiushi dan Fang Bin, hilang pada beberapa waktu lalu.

Keduanya merupakan warga Tiongkok yang sangat sering memberitakan kejadian sehari-hari di Wuhan, episentrum wabah virus Corona.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs South China Morning Post, transparansi informasi dan jurnalistik di Tiongkok merupakan hal yang sulit, dan jurnalis warga (citizen journalist) merupakan komponen yang krusial dalam transparasi informasi.

Baca Juga: Desa Junrejo dan Desa Punten, Konsep Kampung Ramah Anak

Meski begitu, citizen journalist di Tiongkok mengalami kesulitan untuk memberitakan keadaan yang sejujur-jujurnya karena mereka dapat dijerat hukum karena tidak memiliki kartu pers.

Meski beberapa media resmi di Tiongkok kadang mempublikasikan reportase kritis, mereka masih tidak dapat sepenuhnya bergerak bebas.

Di sisi lain, media resmi milik negara hanya memberitakan apa yang diucapkan oleh pemerintah Tiongkok dan berfokus pada upaya pemerintah untuk menangani virus tersebut.

Baca Juga: Manfaatkan Momentum Virus Corona, Polda Metro Jaya Gerebek Pabrik Masker Ilegal di Daerah Cilincing

Media-media resmi milik negara Tiongkok juga cenderung mengecilkan dampak dari virus corona.

Padahal, melalui citizen journalist seperti Chen dan Fang, informasi yang menarik, tidak biasa, dan faktual dapat diberitakan.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x