Penghilangan Dua Citizen Journalist di Tiongkok Buktikan Kebebasan Pers Masih dalam Ancaman

- 28 Februari 2020, 16:22 WIB
ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.*
ILUSTRASI wartawan, jurnalis, pers, insan pers.* /PIXABAY/

Kabar terakhir terdengar dari Chen pada tanggal 7 Februari 2020 silam.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar dengan Cepat, Pabrikan Kendaraan Asal Korea Selatan Ini Pilih Hentikan Produksi Sementara

Sebelumnya, ia sempat mewawancarai seorang warga Wuhan bernama A Ming yang menceritakan ayahnya yang meninggal karena virus corona pada bulan Januari.

Dalam wawancara tersebut, A Ming menyatakan bahwa sebelum kabar virus itu merebak ke permukaan, rumah sakit di kota tersebut tidak memiliki metode keamanan yang memadai.

Fang terakhir terlihat ketika tengah dibawa oleh polisi dua hari setelah Chen menghilang.

Baca Juga: Arab Saudi Tutup Akses Masuk Jemaah Umrah karena Virus Corona, Jokowi: Kami Hormati Keputusan Itu

Fang merupakan salah satu warga Wuhan yang vokal dalam mengabarkan perlawanan terhadap partai Komunis dan melaporkan kegiatan di rumah sakit sekitarnya.

Kedua jurnalis warga itu sering mengabarkan informasi mengenai virus Corona yang tidak diberitakan oleh media milik negara, termasuk foto-foto mengenai mayat di koridor rumah sakit dan tumpukan mayat di mobil van.

Hilangnya kedua jurnalis warga tersebut dianggap sebagai upaya pembungkaman kebebasan berbicara dan kebebasan pers.

Baca Juga: 600 Buruh AICE Mogok Kerja, Derita Buruh di Balik Manisnya Es Krim hingga Ibu Hamil Tetap Dipekerjakan Malam Hari

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x