Pemerintah Hong Kong Meminta Ribuan Hamster Dimusnahkan Usai Pegawai Toko Hewan Positif Covid-19

- 20 Januari 2022, 14:07 WIB
Ilustrasi hamster. Otoritas Hong Kong meminta masyarakatnya untuk memusnahkan hewan hamster usai pegawai toko hewan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ilustrasi hamster. Otoritas Hong Kong meminta masyarakatnya untuk memusnahkan hewan hamster usai pegawai toko hewan terkonfirmasi positif Covid-19. /PEXELS/Sharon Shinder

PR BEKASI - Pihak berwenang Hong Kong telah memerintahkan ribuan hamster untuk dibunuh setelah menemukan jejak Covid-19 pada 11 hewan tersebut di sebuah toko hewan peliharaan.

Perintah itu juga mencakup hamster yang telah dibeli masyarakat Hong Kong beberapa hari sebelum Natal.

Baca Juga: Twibbon Bangga jadi Urang Sunda, Dukung Bahasa Daerah di Media Sosial

Otoritas Hong Kong pun melarang mencium atau meninggalkan hamster mereka di jalan.

Saat ini Hong Kong dan China tengah mempertahankan status 0 Covid, sehingga berusaha menekan wabah terbaru secara internal sembari mempertahankan kontrol perbatasan dengan ketat.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian, sebelumnya pada hari Selasa, pihak berwenang Hong Kong menjelaskan terdapat 11 jejak virus Covid-19 yang terdeteksi dari hamster.

Baca Juga: Link Baca Manga One Piece 1037-1038: Negeri Wano dalam Masalah, hingga Rahasia Zunisha

11 hamster itu terdeteksi dari 178 hamster, kelinci dan chinchilla yang diuji di toko peliharaan 'Little Boss' dan gudang di 'Causeway Bay'.

Langkah ini diambil usai otoritas melacak penularan pertama varian Delta di kota itu setelah 3 bulan tidak ada laporan kasus penularan terjadi.

Pasien yang terjangkit dilaporkan merupakan seorang karyawan toko hewan berusia 23 tahun.

Baca Juga: Fitur Tersembunyi Netflix yang Jarang Diketahui, Party hingga Bemain Game

Dua karyawan lainnya yang ikut mengidap penyakit tersebut, termasuk seseorang yang membersihkan kandang hewan dan menangani hamster.

Sebagai tanggapan penyebaran tersebut, otoritas Hong Kong, memerintahkan untuk menangguhkan segera penjualan hamster dan impor semua hewan pengerat.

Diperkirakan 2.000 hamster, termasuk yang dibeli sejak 22 Desember, harus diserahkan dan pemiliknya harus melapor untuk melakukan test Covid-19.

Baca Juga: Putus dengan Gisel, Wijin Berikan Pesan Menyentuh untuk Gempi

Menteri Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan, mengakui tidak ada bukti hewan peliharaan dapat menularkan Covid-19 ke manusia, tetapi pihak berwenang bertindak untuk berhati-hati.

"Kami telah menilai risiko kelompok ini relatif tinggi oleh karena itu membuat keputusan berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat,” kata Sophia.

"Kami mendesak semua pemilik hewan peliharaan untuk mengamati kebersihan yang ketat saat menangani hewan peliharaan dan kandang mereka. Jangan mencium atau meninggalkan mereka di jalanan," tuturnya lagi.

Baca Juga: Pengacara Doddy Sudrajat Ingin Ketua Komnas PA Diganti, Arist Merdeka Sirait: Berhenti Beri Kesimpulan Konyol!

Teori hamster impor muncul sehari setelah otoritas China, yang sama-sama memerangi wabah mengejar strategi nol Covid.

Otoritas Beijing mengatakan pengujian telah menemukan jejak virus di bagian luar dan dalam paket.

Mereka menyesalkan kasus varian Omicron yang tidak dapat dilacak di Beijing pada paket yang dikirim dari Kanada, melalui Amerika Serikat dan Hong Kong.

Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 20 Januari 2022: Tak Kuat dengan Tingkah Aneh Irvan, Jessica Kabur Minta Tolong ke Andin

Pada tahun 2020, kasus pembunuhan hewan yang sama telah dilakukan oleh Denmark.

Bahkan mereka telah memusnahkan seluruh populasi Cerpelai yang berjumlah 15 juta karena beberapa darinya ditemukan sebagai pembawa virus Covid-19.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah