Setelah memeriksanya, dokter yang menanganinya tidak percaya bahwa dirinya masih hidup.
“Sepertinya jamur hitam yanga da pada diri saya tidak pernah menembus ke dalam otak, Itu berarti saya memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat,” katanya.
“Dokter juga telah melakukan pengujian cairan tulang belakang serebral saya, hasilnya tidak ditemukan bukti obat-obatan,” tambahnya.
Bottenus menduga bahwa dirinya terpapar penyakit mematikan tersebut saat bersepeda melewati Kosta Rika pada 2018 lalu.
Diketahui, kasus infeksi jamur hitam paling banyak ditemukan di negara subtropis yang memiliki rata-rata kelembaban tinggi.
Baca Juga: Kucing yang Menyela Kampanye Joe Biden Kini Resmi Menghuni Gedung Putih
Selama berada di Kosta Rika, Bottenus mengaku sempat mengalami insiden kecelakaan kecil saat mengempeskan ban sepedanya untuk digunakan di pantai.
Diduga, debu-debu yang mengandung jaram jamur hitam tersebut masuk ke dalam tubuhnya.
Saat sampai di rumah, dirinya kemudian mengalami beberapa gejala neurologis yang tidak pernah dia alami sebelumnya.