Waspada, Gelombang II Pandemi Corona Bisa Muncul Jika Buru-buru Mencabut Status Lockdown

- 11 April 2020, 14:47 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Organisasi Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan negara-negara yang terdampak virus corona agar berhati-hati mencabut status lockdown.

Menurut dia, hal itu dikhawtirkan akan menimbulkan potensi gelombang kedua pandemi meski masa puncaknya telah dilewati.

Menurut Tedros, WHO menginginkan adanya kelonggaran untuk memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, langkah tersebut harus diikuti peningkatan kewaspadaan.

Baca Juga: Hanya Minta APD ke Pemerintah, Seorang Dokter Dianiaya Polisi

“Pencabutan status lockdown dapat menyebabkan kebangkitan yang mematikan," kata Tedros sebagaimana dilaporkan Reuters dan dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, Sabtu 11 April 2020.

Menurut dia, hingga kini terjadi penurunan kasus pasien positif virus corona di sejumlah negara di Eropa seperti Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis.

Akan tetapi, terjadi pula akselerasi yang mengkhawatirkan di negara lain termasuk transmisi komunitas di 16 negara Afrika.

Baca Juga: Mafia Italia Berbagi Makanan ke Warga Tak Mampu di Tengah Pandemi Virus Corona

Sementara itu, Amerika, Spanyol, dan Italia menjadi negara paling terdampak pandemi virus corona. Amerika memiliki 499.252 kasus dan 18.367 korban meninggal. Selain itu, Italia tercatat memiliki 147.577 kasus dan 18.849 korban meninggal.

Meski menjadi negara yang sangat terdampak pandemi virus corona, negara-negara tersebut sudah mulai bersiap menurunkan status lockdown.

Tiongkok juga sudah mencabut status karantina wilayah di Wuhan yang merupakan titik perama virus corona muncul.

Baca Juga: Mengenal Dua Sosok Anak Nigeria yang Jadi Bintang Meme di Media Sosial

Hal tersebut dilakukan karena jika tidak ada penurunan status lockdown, perekonomian masing-masing negara akan semakin terpukul, seperti di Spanyol.

Spanyol yang memiliki 158.273 kasus positif berencana menurunkan status lockdown pada Senin 13 April 2020. Selain itu, pegawai dari beberapa bidang usaha nonesensial juga diperbolehkan kembali bekerja.

Akan tetapi, tak sedikit pula kota-kota dengan periode status lockdown yang justru diperpanjang karena khawatir pencabutan karantina wilayah akan memperparah penyebaran virus corona.

Upaya serupa dilakukan Afrika Selatan yang memperpanjang status karantina wilayah selama dua pekan dan akan usai akhir April 2020.

Wali Kota London Shadiq Khan termasuk pemimpin yang tak mencabut status karantina wilayah kota karena dia memperkirakan pandemi virus corona di London masih akan memuncak dalam waktu beberapa hari mendatang.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah