Dituding Gagal dalam Penanganan Virus Corona, Donald Trump Hentikan Pendanaan WHO

- 16 April 2020, 12:25 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara mengenai respon pemerintah terhadap pandemi virus corona (COVID-19) saat pengarahan harian satuan tugas COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Minggu (5/4/2020).***
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara mengenai respon pemerintah terhadap pandemi virus corona (COVID-19) saat pengarahan harian satuan tugas COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Minggu (5/4/2020).*** /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada hari Selasa, 14 April 2020 lalu telah mengumumkan bahwa pihaknya akan menangguhkan pendanaan kepada World Health Organization (WHO).

Ia mengatakan bahwa WHO telah gagal melaporkan informasi yang akurat dari Tiongkok selama tahap-tahap awal pandemi merebak.

"Saya menginstruksikan administrasi saya untuk menghentikan pendanaan kepada mereka (WHO), sementara tinjauan dilakukan untuk menilai WHO mungkin salah dalam mengelola dan menutupi penyebaran virus corona," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Post.

Baca Juga: Sempat Larang Orang Kulit Hitam Masuk ke Restorannya, McDonald's di Tiongkok Minta Maaf

AS merupakan pendonor dana keseluruhan terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa, dengan menyumbang lebih dari 400 juta dollar AS pada tahun 2019, sekitar 15 persen dari anggarannya.

Sementara Tiongkok hanya memberikan sumbangan dana kepada WHO hanya sekitar 40 juta dollar AS.

Dalam konfrensi persnya di Gedung Putih, ia mengecam kelompok tersebut karena berawal dari penentangan terhadap larangan berpergian.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Berikut 5 Makanan untuk Tingkatkan Kesehatan Paru

"AS memiliki kewajiban untuk menuntut pertanggungjawaban penuh, salah satu keputusan paling berbahaya dan mahal dari siapa itu adalah keputusan bencana untuk menentang pembatasan dari Tiongkok dan negara-negara lain," ucapnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa WHO tidak dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang akurat, maka mereka dirasa gagal menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang berbenturan langsung dengan akun resmi pemerintah Tiongkok.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah