"Terlepas dari apakah Presiden akan melancarkan serangan Ukraina atau tidak, sekarang dia tidak akan pernah dimaafkan atas apa yang terjadi hari ini. Ini akan menjadi aib bagi Rusia,” katanya.
Sementara itu, pakar analisis pertahanan Rob Lee menyatakan bahwa Rusia telah melakukan pembangunan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Cek Fakta, Ramuan Air Kelapa dan Garam Laut Diklaim Bisa Hilangkan Vaksin di Tubuh, Benarkah?
"Ini tidak seperti ketakutan perang sebelumnya atau penumpukan di musim semi. Jumlah kekuatan militer udara, darat, dan laut Rusia di dekat Ukraina sekarang secara kuantitatif jauh lebih besar," tambahnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Intelijen Norwegia, saat ini diperkirakan terdapat kurang lebih 150.000 pasukan Rusia yang ditempatkan di perbatasan Ukraina.
Juru kampanye kelompok penentang Vladimir Putin, Lubov Sobol mengatakan bahwa Presiden Rusia saat ini sedang diambang kehancuran bila salah mengambil keputusan terkait masalah dengan Ukraina.
"Bagaimana kita sampai pada titik di mana seluruh dunia sedang mendiskusikan apakah Rusia akan menyerang Ukraina atau tidak?” katanya.
“Saat era Presiden Dmitry Medvedev, Rusia bersahabat dengan para negara tetangga. Tapi itu semua hancur oleh Vladimir Putin demi egonya,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 14 Februari 2022.
Berdasarkan hasil survei baru-baru ini yang dilakukan terhadap para remaja Rusia, sebanyak 66 persen dari mereka memiliki pandangan positif terhadap Ukraina.