Di Amerika, Manusia Kini Bisa Memilih Dijadikan Kompos Ketika Mati

- 2 Mei 2020, 15:35 WIB
IDE jasad manusia bisa dijadikan kompos cukup menyita banyak perhatian.*
IDE jasad manusia bisa dijadikan kompos cukup menyita banyak perhatian.* /Mirror/

Baca Juga: Darah Pasien Virus Corona Marak Dijual di Pasar Gelap sebagai Vaksin Palsu Covid-19 

Jika ditambahkan, selama kurun waktu itu, kematian di Washington juga mencatat ratusan ribu ton kayu untuk peti mati dan jutaan kubik cairan balsem yang bercampur dengan tanah menambah buruknya dampak terhadap lingkungan.

Nora Menkin, Direktur Eksekutif People's Memorial Association yang berbasis di Seattle menguraikan bahwa proses kremasi akan menghasilkan emisi sama dengan yang dihasilkan oleh dua tangki gas pada mobil biasa.

Saat ini, perusahaan di AS, sedang menunggu hasil undang-undang yang mereka ajukan untuk disahkan tentang "dekomposisi atas tanah" pertama Amerika.

Disebut Rekomposisi, Katrina Spade sebagai pengusung ide tersebut mengatakan perusahaannya dapat mengubah jasad manusia menjadi kompos dan mengembalikan tanah (komposnya) kepada keluarga masing-masing.

Baca Juga: PSBB Jabar Targetkan 40.000 Swab Test, Ridwan Kamil: untuk Temukan Peta Persebaran Corona 

Pria berusia 43 tahun itu mengemukakan gagasannya 13 tahun yang lalu ketika dia mulai mempertanyakan kefanaannya.

"Ketika saya mati, planet ini, yang telah melindungi dan mendukung saya sepanjang hidup, tidakkah saya harus mengembalikan apa yang tersisa? Itu sangat logis dan juga indah," katanya.

Studinya menunjukkan sebuah proses yang menghasilkan sekitar satu meter kubik tanah yang kaya nutrisi dari jasad manusia.

Dibutuhkan seperdelapan energi yang dibutuhkan untuk kremasi dan menghemat satu metrik ton karbon dioksida per orang sebagai perbandingan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah