Hadapi Gelombang Kedua Klaster Itaewon, Korea Selatan Ciptakan Metode Uji Virus Anonim

- 14 Mei 2020, 10:59 WIB
LOKASI pengujian virus corona di Incheon pada Rabu 13 Mei 2020.*
LOKASI pengujian virus corona di Incheon pada Rabu 13 Mei 2020.* /The Korea Herarld/

Atas dorongan pemerintah dan sistem uji anonim, masyarakat akhirnya mengikuti tes. Uji virus pada Rabu 13 Mei 2020 dilakukan pada 15.030 orang sekaligus, angka pengujian itu menjadi yang tertinggi sejak 31 Maret 2020.

Untuk melindungi privasi mereka yang mengunjungi kelab terutama yang datang ke kelab LGBT, Jung mengatakan pemerintah akan memperbarui metode pengungkapan informasi kepada publik tentang kasus Covid-19 di klaster ini demi melindungi privasi rakyatnya.

Metode itu mengarahkan pemerintah kota untuk mengeluarkan pemberitahuan terpisah tentang pengungkapan tempat-tempat tertentu dari infeksi massal dan untuk pergerakan pasien dari menit ke menit.

Wali Kota Seoul Park Won Soon mengatakan warga negara asing menyumbang 11 persen dari 10.905 orang yang ponselnya yang terhubung ke menara seluler di dekat lima kelab dan bar Itaewon antara 24 April dan 6 Mei, jumlah mereka adalah 1.210 orang.

Baca Juga: Tak Kalah dengan WhatsApp, Line Hadirkan Video Call Beranggotakan 200 Orang 

Dia mengatakan Pemerintah mengirim pesan teks kepada mereka dalam bahasa Inggris dan menyarankan mereka mengunjungi pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk uji virus.

Park mengatakan bahwa kota itu juga membagikan selebaran dalam 12 bahasa setiap kali pemerintah mengumumkan pedoman dan kebijakan baru, melalui perwakilan dari warga asing dan siswa luar negeri.

“Itaewon adalah tempat dengan banyak warga dan pengunjung asing. Kami akan membimbing dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa orang asing yang telah mengunjungi kelab atau yang tinggal di dekatnya dapat diuji," katanya.

Seiring dengan meningkatnya pengujian virus corona, kali ini Pemerintah mendirikan lebih banyak stan pengujian di Yongsan, sebuah distrik di Itaewon. Pemerintah juga memobilisasi lebih banyak profesional medis ke pusat-pusat kesehatan di daerah tersebut.

Baca Juga: Soal Kenaikan Tarif BPJS, Pakar Hukum: Harusnya Negara Melihat Kemampuan Masyarakatnya 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah