Namun, IAEA mengatakan bahwa tingkat radiasi nuklir di Ukraina masih tetap rendah dan belum menimbulkan ancaman yang berbahaya bagi manusia.
“Tingkat radiasi nuklir di Chernobyl masih rendah dan tetap dalam kisaran operasional yang diukur di zona eksklusi sejak didirikan, itu belum dapat menimbulkan bahaya bagi publik,” katanya.
Baca Juga: One Piece 1042, Hubungan Spesial Shanks dan Gorosei Terungkap, Buah dari Permintaan Gold D. Roger
IAEA menambahkan bahwa SNRIU mengatakan peningkatan radiasi nuklir ydi Ukraina mungkin disebabkan oleh kendaraan militer Rusia yang melintasi tanah yang masih mengandung radiasi nuklir sejak bencana Chernobyl pada 1986 lalu.
Sebelumnya, parlemen Ukraina telah mengatakan bahwa data dari sistem pemantauan radiasi otomatis di zona eksklusi Chernobyl menunjukkan tingkat radiasi nuklir yang lebih tinggi dari biasanya.
“Tingkat radiasi gamma telah terlampaui pada sejumlah besar titik pengamatan", kata parlemen dalam sebuah pernyataan.
“Karena sedang terjadi perang, maka saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari SCMP, Santu, 26 Ferbruari 2022.
Alexander Grigorash, seorang pejabat di SNRIU mengatakan peningkatan tingkat radiasi nuklir di Chernobyl telah tercatat pada pukul 3.20 pagi kemarin waktu setempat.
Grigorash, yang merupakan wakil kepala di departemen keselamatan fasilitas nuklir otoritas, mengatakan dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena staf telah dievakuasi dari lokasi setelah pasukan Rusia mengambil alih Chernobyl.