Diduga Jadi Penyebab Munculnya Covid-19, Wuhan Resmi Larang Warganya Makan Hewan Liar

- 21 Mei 2020, 12:09 WIB
Ilustrasi ular kobra.*
Ilustrasi ular kobra.* /

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius di Bandung Buat Warga Bingung, BMKG Sebut Ada Tiga Kemungkinan 

Surat kabar Jiangxi Daily yang dikelola pemerintah setempat melaporkan pada pekan lalu bahwa provinsi ini memiliki lebih dari 2.300 peternak berlisensi, sebagian besar memelihara hewan liar untuk dimakan.

Stok yang dimiliki mereke bernilar sekitar 1,6 miliar yuan (Rp 3,3 miliar), kata laporan surat kabar tersebut.

Kelompok hak-hak hewan, Humane Society International (HSI) mengatakan Hunan dan Jiangxi adalah provinsi pembiakkan hewan liar utama, dengan Jiangxi melihat ekspansi perdagangan yang cepat selama satu dekade terakhir.

Pendapatan dari pembiakan mencapai 10 miliar yuan (Rp 20 triliun) pada tahun 2018, katanya.

Baca Juga: KABAR BAIK, Pasien Sembuh di Kota Bekasi Jadi 235 Orang, Tersisa 16 yang Masih Jalani Perawatan 

Spesialis kebijakan Tiongkok HSI, Peter Li mengatakan bahwa rencana serupa harus diluncurkan di seluruh negeri.

Tetapi dia mengingatkan bahwa proposal Hunan memberi ruang bagi para peternak untuk terus membiakkan hewan liar itu meski tidak dikirimkan ke pasar-pasar makanan.

Meskipun Beijing menerapkan langkah-langkah untuk melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar setelah wabah SARS, namun hal tersebut gagal dalam menghentkan perdagangan.

Peter Li mengatakan, otoritas Tiongkok kini tengah bergerak ke arah yang benar.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x