Dibanderol Lebih Murah dari Harga di Pasaran, Gadis Ini Rakit Ventilator dari Suku Cadang Kendaraan

- 21 Mei 2020, 14:00 WIB
Seorang anggota tim robotika perempuan tengah merakit ventilator yang terbuat dari suku cadang kendaraan
Seorang anggota tim robotika perempuan tengah merakit ventilator yang terbuat dari suku cadang kendaraan /BBC

"Fase pertama selesai dan sudah diuji di rumah sakit pada dua hari lalu. Tim sedang mengerjakan fase dua, yang setelah selesai dapat diperkenalka ke pasa." lanjutnya.

Dengan tingkat melek huruf perempuan kurang dari 30 persen di negara ini, para gadis berharap proyek mereka akan menginspirasi orang lain dan mengubah persepsi perempuan dalam industri teknik.

"Itu (bisa membuat ventilator) menujukkan pentingnya mengajak anak perempuan di usia muda dan peran wanita sebagai warga aktif di masyarakat kita," ucap anggota tim lain, Elham Mansori.

Baca Juga: KABAR BAIK, Pasien Sembuh di Kota Bekasi Jadi 235 Orang, Tersisa 16 yang Masih Jalani Perawatan

Mendengar kabar kelompok gadis tengah merakit ventilator yang terbuat dari suku cadang mobil, Pemerintah Afghanistan dikabarkan memberikan sambutan baik atas apa yang dilakukan para gadis-gadis muda di wilayahnya.

"Saya senang Presiden Ashraf Ghani secara pribadi memerintahkan pihak berwenang untuk memeriksa proyek kami dan membantu kami dengan cara apa pun yang memungkinkan," kata Roya Mahboob.

Selain Pemerintah Afghanistan, dikabarkan juga Kementerian Kesehatan setempat pun ikut mendukung proyek yang tengah dikerjakan para gadis-gadis muda tersebut.

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius di Bandung Buat Warga Bingung, BMKG Sebut Ada Tiga Kemungkinan

"Kami menghargai inisiatif mereka, tetapi seperti penelitian ilmiah lainnya, ada tahapan untuk itu, seperti penemuan dan pengembangan, penelitian pra-klinis, dan ketika ditawarkan di pasar, itu diianalisis dan disetujui," kata Waheed Mayar, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan.

"Keselamatan pasien adalah prioritas kami, sehingga kami harus memastikan perangkat diuji pada hewan di laboratorium terlebih dahulu sebelum digunakan kepada pasien Covid-19," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x