Invasi Rusia, Tim Medis Ukraina Sulit Evakuasi Anak-anak Pengidap Kanker yang Terjebak di Ruang Bawah Tanah

- 2 Maret 2022, 11:16 WIB
Anak-anak pengidap kanker terjebak di ruang bawah tanah sulit dievakuasi seiring dengan invasi Rusia pada Ukraina.
Anak-anak pengidap kanker terjebak di ruang bawah tanah sulit dievakuasi seiring dengan invasi Rusia pada Ukraina. /Reuters/Vyacheslav Madiyevskyy

PR BEKASI - Perang Rusia dan ukraina ini tak hanya membawa kekhawatiran bagi negara lain.

Kekhawatiran muncul dari tim medis yang mengangani anak-anak penderita kanker di tengah serangan Rusia yang berkelanjutan pada Ukraina.

Saat ini, anak-anak penderita kanker terjebah di ruang bawah tanah rumah sakit Ukraina sejak Rusia melakukan invasi.

Baca Juga: Ditanya Maksud Adam Deni Penjarakan Jerinx SID, Nora Alexandra Enggan Berikan Jawaban Pasti

Tim Medis setempat mengkhawatirkan kondisi anak-anak pengidap kanker tak bisa bertahan hidup jika terus dibiarkan seperti ini.

Saat ini, anak-anak pengidap kanker yang terjebak di ruang bawah tanah rumah sakit Ukraina harus segera di evakuasi ke pusat spesialis.

Serangan terus menerus yang dilakukan Rusia pada Ukraina membuat dokter dan perawat memberikan bentuk dasar kemoterapi lantaran kurangnya peralatan medis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Maret 2022, Sagitarius Harus Mulai Terima Uluran Tangan Orang Lain

Anank-anak pengidap kanker yang terjebak di ruang bawah tanah rumah sakit Ukraina ini dimuat dalam artikel yang pernah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Pilu Kondisi Anak-Anak Pengidap Kanker Terjebak di Perang Rusia dan Ukraina, Tim Medis Khawatir,".

'Anak-anak ini lebih menderita karena harus tetap hidup untuk melawan kanker, dan pertarungan mereka dengan penyakitnya bukan sesuatu yang bisa dijeda,” kata Dr Lesia Lysytsia kepada NBC News, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Metro.

Keresahan ini dilontarkan Lysytsia pada awak media dari ruang bawah tanah rumah sakit anak-anak terbesar di Kyiv, Okhmatdyt.

Baca Juga: One Piece 1042, Teknik Baru Kaido Berhasil Lumpuhkan Luffy, Mode Gear 5 di Depan Mata

Dia menegaskan, jika perawatan kanker anak-anak terganggu lebih lanjut akibat perang, dapat dipastikan nyawa mereka takkan bisa diselamatkan.

Di Pusat Onkologi Regional Kyiv, beberapa pasien membutuhkan transfusi darah, hingga dokter harus melakukan tindakan ambil darah darurat dari para orang tua karena persediaan sangat sedikit.

Ada lebih banyak persediaan di sebuah pusat medis di Lviv, di Ukraina barat, tetapi mengingat situasi keamanan yang kacau, kemungkinan besar akan sangat sulit untuk sampai ke sana.

Baca Juga: Update Corona Dunia per Rabu, 2 Maret 2022: Kasus Kematian Pasien Covid-19 di AS Tertinggi

Kendati tak punya banyak pilihan, seluruh petugas medis berupaya keras untuk bisa mengantarkan anak-anak yang harus segera dievakuasi ke pusat.

Anak-anak dengan status penyakit yang paling gawat akan dikirim ke Polandia di mana mereka telah dijanjikan perawatan medis dengan peralatan yang lengkap.

Selasa, 1 Maret 2022, 14 pasien kanker yang paling rentan dimasukkan diantar ke Lviv dan 20 lainnya akan bergabung dengan mereka menggunakan bus sebelum dikawal ke perbatasan Polandia oleh polisi.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1042, CP0 Muncul di Atap Onigashima, Kaido Berhasil Mengalahkan Luffy dengan Jurus Baru

Meskipun lebih aman di Liviv daripada Kyiv, Ahli Onkologi Pediatrik di Pusat Medis Anak Khusus Ukraina Barat, Dr Roman Kizyma, mengatakan sirine bom masih berbunyi setiap beberapa jam.

Dia menambahkan bahwa petugas medis berusaha membuat tragedi tampak seperti permainan untuk meredakan syaraf anak-anak.

Petugas berinisiatif memainkan game ‘tangkap penjahat’ kemudian menyuruh pasien-pasien kecil tersebut lari ke 'penjara bawah tanah' saat alarm berbunyi.

Baca Juga: Anjing Laut Weddell Bantu Peneliti Jepang Ambil Data di Bawah Es Tebal Antartika, Temukan Data Tak Terduga

Selain situasi perang yang berpotensi menimbulkan trauma, dirinya juga mengaku didera kekhawatiran rumah sakit Polandia akan segera kelebihan beban.

“Namun tim kami bertekad untuk tetap tinggal. Jika kita pergi dari sini, banyak anak yang sudah kami rawat sejak lama akan mati begitu saja,” ucapnya.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x