Angka Kematian Dekati 100.000, The New York Times Tampilkan Nama-nama Korban Akibat Virus Corona

- 27 Mei 2020, 10:00 WIB
Halaman depan The New York Times edisi Minggu 24 Mei 2020
Halaman depan The New York Times edisi Minggu 24 Mei 2020 /The Guardian

PIKIRAN RAKYAT - Ketika Amerika Serikat (AS) mendekati tonggak sejarah kematian 100.000 akibat paparan Virus Corona, media The New York Times telah mengisi seluruh halaman depan koran Minggu dengan pemberitahuan kematian para korban dari seluruh negara.

Dalam sebuah keputusan yang menurut makalah itu dimaksudkan untuk menyampaikan luas dan beragamnya tragedi itu, halaman depan adalah daftar nama dan rincian pribadi yang diambil dari obituari di seluruh AS.

Judul yang dipercaya adalah "Kematian AS Lokasi 100.000, kerugian yang tak dihargai", dengan judul yang berbunyi, "Mereka bukan hanya nama dalam daftar. Mereka adalah kita."

Baca Juga: Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Saat New Normal, Robot Barista Dikerahkan di Sejumlah Kafe

Dari jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi di AS, setidaknya hampir 1.000 nama dicantumkan.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, jumlah korban meninggal di AS telah mencapai lebih dari 97.000 orang.

Maka dari itu salah satu pihak New York Times mengatakan telah mempertimbangkan tonggak sejarah dari 100.000 kematian yang diharapkan.

Baca Juga: Viral, Bocah Diduga Dieksploitasi Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan di Warung Kosong di Cianjur

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari The Guardian, Asisten Editor Grafis Simone Landon menjelaskkan bahwa itu adalah cara untuk mempersonalisasikan tragedi itu, kompilasi para pembaca dan staf yang mengembangkan koordinasi dari pandemi tersebut.

Simone Landon menjadi pemimpin dalam penelitian untuk mencari berita kematian di seluruh surat kabar AS.

"Kami tahu bahwa harus ada cara untuk mencoba memperhitungkan angka tersebut," kata Simone Landon.

Baca Juga: Demi Dukung 'New Normal', Berikut Daftar 29 Wilayah yang Akan Kerahkan Pasukan TNI-Polri

Sementara itu, Alain Delaquérière seorang peneliti, telah menyisir berbagai sumber daring untuk berita kematian dan pemberitahuan kematian akibat COVID-19 yang ditulis sebagai penyebab kematian.

Dirinya menyusun daftar hampir seribu nama dari ratusan surat kabar.

Sebuah tim editor dari seluruh ruang redaksi, di samping tiga jurnalis mahasiswa pascasarjana, membbacanya dan mengumpulkan frase yang menggambarkan keunikan dari setiap nyawa yang hilang.

Baca Juga: Dikabarkan Tertular Saat Salat Id, Satu Keluarga Positif Covid-19 di Bekasi Kini Sudah Diisolasi

Selain Alain Delaquérière, terdapat orang-orang lainnya yang juga turut menjadi pemain kunci dalam proyek tersebut. Diantaranya, Wakil Editor Digital News Desaign, Matt Rubby, seorang Insyinyur Perangkat Lunak, Annie Daniel.

Selanjutnya, Editor Grafis, Jonathan Huang, Richard Harris, dan Lazaro Gamio, dan terakhir adalah Andrew Sondern, seorang Direktur Seni yang berada di belakang desain cetak.

Tom Bodkin, kepala petugas kreatif mengatakan untuk desainnya merujuk pada koran-koran kuno, setelah The New York Times pertama kali menerbitkan pada tahun 1851.

Baca Juga: Angka R0 Bekasi di Bawah 1, Rahmat Effendi: Pekan Depan Kita Bisa Kembali Beribadah Secara Normal

"Itu semacam menjalankan teks dengan subtitle kecil," ujar Mr Bodkin, menggambarkan surat kabar pada pertengahan 1800-an.

Tom Bodkin mengatakan dia tidak ingat halaman depan tanpa gambar selama 40 tahun di The New York Times.

“Meskipun ada beberapa halaman dengan hanya grafis. Ini tentu yang pertama di zaman modern," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x