Pemeluk Agama di Seluruh Dunia Bersatu dan Berdoa Secara Virtual untuk Korban Covid-19

- 28 Mei 2020, 20:23 WIB
SITUS peringatan virtual "Remember mM" yang diluncurkan oleh Gereja Katedral St. Paul di London, Inggris.*
SITUS peringatan virtual "Remember mM" yang diluncurkan oleh Gereja Katedral St. Paul di London, Inggris.* /Alarabiya/

PIKIRAN RAKYAT - Pemeluk-pemeluk agama di seluruh dunia melakukan peringatan bagi korban meninggal akibat pandemi virus corona secara virtual.

Dalam rangka peringatan itu, turut diundang pemeluk agama Kristen, Islam, Yahudi, dan lainnya untuk menghormati orang-orang yang sudah meninggal.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Arabiya, pada Kamis, 28 Mei 2020, para pemimpin dan anggota dari berbagai agama telah berkumpul untuk berjaga-jaga ketika virus corona terus meningkat, menginfeksi jutaan orang, dan menyebabkan ratusan ribu orang meninggal.

Baca Juga: Demi Lindungi Diri dari Covid-19, Warga Skotlandia Kreatif Pakai Kostum Predator Sebagai APD 

Awal bulan ini, doa antaragama di seluruh dunia untuk mengakhiri pandemi diadakan setelah dukungan dari para pemimpin agama termasuk Paus Francis dan Imam Besar Mesir Ahmad al-Tayeb.

Baru-baru ini Gereja Katedral Santo Paulus di London telah meluncurkan "Remember Me," sebuah situs peringatan virtual orang-orang dari semua agama di Inggris yang meninggal karena virus corona.

Untuk diketahui, lebih dari 46.000 orang telah meninggal di Inggris karena wabah ini.

Pangeran Charles telah menyatakan dukungannya untuk inisiatif ini, mengatakan peringatan virtual ini akan membantu mengingat, "segala hal baik yang dibawa orang-orang yang kita cintai ke dalam hidup kita."

Baca Juga: Tidak Terima Anaknya Berpacaran dengan Pria 35 Tahun, Seorang Ayah Tega Bunuh Putrinya Sendiri 

“Orang-orang dari setiap agama percaya setiap manusia adalah makhluk unik dan berharga. Kami juga percaya itu penting untuk diingat,” kata Pangeran Charles dalam sebuah video yang dirilis pada Jumat, 22 Mei 2020 .

"Melalui buku ini, Anda diundang untuk berbagi kehidupan mereka dengan orang lain," tuturnya.

Dalam waktu kurang dari seminggu lebih dari 2.700 peringatan telah diunggah ke situs tersebut, masing-masing menampilkan foto seseorang yang telah meninggal dengan nama, tanggal lahir, dan tanggal kematian.

Para pemimpin agama di seluruh Inggris telah mendukung peringatan tersebut termasuk Kepala Rabbi negara itu yang mengatakan kepada Chronicle Yahudi, "Proyek ini benar-benar mengisi kekosongan."

Baca Juga: PSBB Jabar Resmi Diperpanjang, Khusus Bodebek Sampai 4 Juni 2020 

"Saya berharap bahwa titik ini mengobati kesedihan kolektif kami juga menimbulkan kenyamanan bagi orang yang dicintai yang telah meninggal," katanya kepada Jewish Chronicle.

Rencananya, St. Paul akan menjadikan peringatan virtual ini sebagai peringatan fisik di katedral di masa depan.

Inisiatif ini datang pada saat wabah virus corona membatasi pemakaman di seluruh dunia.

Meskipun di Inggris telah mengizinkan layanan pemakaman, tetapi harus menerapkan pedoman yang berlaku seperti, jarak sosial dan jumlah pelayat yang terbatas.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x