Rusia Siap Hentikan Operasi Militer dalam Sekejap Jika Ukraina Akui Krimea Bagian dari Rusia

- 8 Maret 2022, 11:54 WIB
Ilustrasi serangan Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi serangan Rusia ke Ukraina. /REUTERS/ Ali Hashisho

PR BEKASI - Rusia disebut siap menghentikan operasi militer dengan 2 syarat yang harus dilakukan Ukraina.

Syarat itu adalah Ukraina mengubah konstitusi dan mengaku Krimea sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Hal tersebut telah disampaikan oleh juru bicara Kremlin atau Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, kepada Ukraina pada Senin, 7 Maret 2022.

Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow juga menuntut agar Ukraina menghentikan aksi militernya dan mengubah konstitusinya untuk mewujudkan netralitas.

Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia 2022, Berikut Quotes International Women's Day untuk Membuat Wanita Merasa Isimewa

Hal tersebut merupakan pernyataan Rusia yang sejauh ini paling eksplisit tentang persyaratan yang ingin diterapkan pada Ukraina untuk menghentikan operasi militer khusus.

"Dan mereka diberitahu bahwa semua ini bisa dihentikan dalam sekejap," kata Peskov kepada Reuters.

Sementara itu, tidak ada reaksi langsung dari pihak Ukraina terkait hal tersebut.

Mengenai masalah netralitas, Peskov mengatakan bahwa Ukraina harus membuat amandemen konstitusi untuk menolak setiap tujuan Ukraina memasuki blok mana pun.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Kematian Tangmo Nida, Saksi Disebut Bohong Atas Kematian Sang Aktris

Dia juga menambahkan bahwa Ukraina juga harus mengakui bahwa Krimea adalah wilayah Rusia.

Selain itu, Ukraina juga diharuskan mengakui bahwa Donetsk dan Lugansk adalah negara merdeka.

Sebelum menjelang operasi militer Rusia, Ukraina telah berulang kali dan dengan tegas menyangkal pernyataan Moskow.

Pernyataan itu adalah akan adanya serangan untuk merebut kembali wilayah separatis dengan paksa.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Episode 4 Drama Korea A Business Proposal Sub Indo

Peskov mengatakan bahwa situasi di Ukraina telah menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar bagi keamanan Rusia.

“Sejak itu situasinya memburuk bagi kami. Pada 2014, mereka mulai memasok senjata ke Ukraina dan mempersiapkan tentara untuk NATO, membawanya sesuai dengan standar NATO,” katanya.

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia juga harus bertindak dalam menghadapi ancaman yang dirasakannya dari NATO.

"Kami baru mengerti bahwa kami tidak tahan dengan ini lagi. Kami harus bertindak," katanya, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 8 Maret 2022.

Baca Juga: Voice of Baceprot Rilis Single Baru untuk Rayakan Hari Perempuan Internasional dengan Libatkan Tokoh Perempuan

Sebagai informasi, Rusia telah menyerang Ukraina dari utara, timur, dan selatan, menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv, dan pelabuhan Mariupol.

Operasi militer yang diluncurkan sejak 24 Februari 2022 telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Aksi itu juga memicu kemarahan di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskow.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x