"Sumber impor minyak mentah dan gas alam China beragam, dengan kontrak jangka panjang menyumbang sebagian besar dari semua kesepakatan," kata Lian.
"Selama semua pihak mematuhi kontrak, impor bisa tetap stabil," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 8 Maret 2022.
Analisis juga mengatakan bahwa harga yang lebih tinggi untuk energi dan produk pertanian akan memberikan dorongan untuk nilai impor China untuk bulan-bulan mendatang.
"Konflik Rusia-Ukraina dapat menyebabkan harga impor minyak mentah, gas alam, gandum, dan lainnya melambung untuk jangka waktu tertentu," katanya.
Baca Juga: Studi Sebut Covid-19 Bisa Menyerang Kinerja Otak, Separah Apa Dampaknya?
Beijing telah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat sekitar 5,5 persen pada tahun ini di tengah pemulihan global yang tidak pasti dan penurunan di sektor properti.
Sementara itu kata para analis akan ada perlambatan tajam dalam pertumbuhan tahunan.***